Minggu, 13 Mei 2012

@ Ummu Sinan Al-Aslamiyah: "Tekad Kuat untuk Menggapai Kemuliaan Akhirat"

Assalamualaikum wr.wb


       Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Quraisy, Anshar, Juhainah, Aslam, Asyja ', dan Ghifar adalah para budak. Mereka tidak memiliki tuan lain selain Allah dan Rasul-Nya. "Dalam riwayat lainnya Nabi Muhammad bersabda, "Aslam dibaguskan oleh Allah, Ghifar diampuni oleh Allah. Aku tidak mengatakan hal itu, tetapi Allah SWT mengatakannya. " Aslam adalah salah satu kabilah yang paling dicintai Rasulullah, karena para anggota kabilah tersebut masuk Islam dengan ketaatan dan ketundukan yang total. Salah seorang dari mereka yang beruntung mendapatkan keutamaan Allah adalah Ummu Sinan Al-Aslamiyah, seorang shahabiyah yang mengikuti berbagai peristiwa bersama Rasulullah, baik dalam kondisi aman maupun ketika sedang berjihad. Dia juga berbaiat kepada beliau dan meriwayatkan hadits dari beliau. Ummu Sinan selalu berupaya untuk mematuhi segala perintah Rasulullah, sehingga Allah membuatnya sangat berkecukupan pada Perang Khaibar. Dia bisa menyiapkan dirinya dengan sungguh-sungguh untuk berjihad, sebagai salah seorang mujahidah dari kalangan istri-istri para sahabat. Berangkat dengan Berkah dari Allah Ummu Sinan Al-Aslamiyah memiliki kisah yang indah berkenaan dengan jihad dan pertempuran. Dia memiliki wawasan mumpuni berkenaan dengan peran wanita ketika berada di tengah-tengah barisan para mujahidin. Salah satu perannya adalah pemberi minum untuk prajurit yang terluka dan mengobati mereka yang cedera. Bahkan, Ummu Sinan memiliki ketrampilan dalam menunggang kuda dan seni perang. Ketika panggilan jihad berkumandang, maka seketika Ummu Sinan bertekad untuk ikut berangkat memberikan bantuan semampunya. Dia menuturkan, "Ketika Rasulullah hendak berangkat ke Khaibar, maka aku menghadap kepada beliau dan mengatakan," Wahai Rasulullah, aku ingin berangkat bersama kamu sekarang ini. Aku ingin membawakan kantung air minum, mengobati yang sakit atau terluka. Jika tidak, maka aku bersedia menjadi pengawas kafilah. " Rasulullah bersabda, "Berangkatlah engkau dengan berkah dari Allah. Engkau memiliki para sahabat yang telah berbaiat kepadaku dan aku mengizinkan mereka semuanya, dari kaummu dan dari luar kaummu. Jika engkau suka, maka tetaplah bersama kaummu. Jika engkau suka, maka Bersamalah dengan kami. "Aku mengatakan," Bersama engkau wahai Rasulullah. "Beliau menjawab," Hendaknya engkau bersama Ummu Salamah, istriku. "Berkat peran dan kontribusinya dalam jihad, tak jarang Ummu Sinan diberi bagian yang banyak dari harta rampasan perang. Ummu Sinan menceritakan, "Ketika penaklukan Khaibar, Rasulullah mengucurkan sebagian harta rampasan perang. Ia memberiku untaian kalung berwarna merah dan perhiasan dari perak yang didapat dari harta rampasan perang. Beliau juga memberiku kain beludru dan selimut dari Yaman dan kuali dari kuningan. Ketika itu beberapa sahabat terluka dan aku mengobati mereka dengan obat yang berasal dari keluargaku, kemudian mereka menjadi sembuh. Setelah itu aku pulang bersama Ummu Salamah. Ketika hampir masuk Madinah, dan ketika itu aku mengendarai unta milik Nabi, Ummu Salamah berkata kepadaku, "Unta yang engkau tunggangi adalah milikmu, Rasulullah telah memberikannya kepadamu." Bersiap untuk Perang Tabuk Perang Tabuk terjadi pada Rajab tahun ke-9 Hijriah. Dalam perang tersebut Rasulullah menginstruksikan sebuah serbuan yang ditujukan kepada Pemerintah Romawi. Rasulullah menyerukan dan mengimbau kaum muslimin untuk berjihad dan mengeluarkan sedekah untuk biaya perang. Maka berdatanganlah kamu laki-laki membawa sedekah yang sangat besar jumlahnya. Mereka berlomba-lomba untuk menafkahkan harta dan mengeluarkan sedekah semampu mereka. Adapun kaum wanita, mereka mengirimkan apa yang mereka sanggup kirimkan. Mereka pun memiliki kontribusi yang sangat besar dengan kedermawanan dan kemurahan hati mereka. Tak terkecuali Ummu Sinan. Dia termasuk donatur Perang Tabuk yang ambil bagian dalam berinfak, sebagaimana para wanita yang lain. Bahkan Ummu Sinan menceritakan, "Aku menyaksikan kain terbentang di hadapan Rasulullah di rumah Aisyah, Ummul Mukminin. Di atas kain tersebut ada gelang, gelang untuk bawah bahu, gelang kaki, anting-anting, cincin, dan para wanita pembantu yang dikirimkan untuk membantu para anggota tim tentara mempersiapkan segala perlengkapannya. " meriwayatkan hadits Mulia Keutamaan lainnya yang ada pada diri Ummu Sinan adalah upayanya dalam meriwayatkan hadits dari Rasulullah dan menghafalnya. Inilah sekelumit tentang sirah shahabiyah yang mulia, mujahidah, dan pecinta akhirat. Ummu Sinan tak segan untuk meninggalkan urusan duniawi dan bertekad kuat menggapai kemuliaan di akhirat. Dia termasuk wanita yang namanya diabadikan sejarah Islam dan beruntung dengan berbagai penghargaan dan prioritas pada dirinya.Semoga Allah ridha kepadanya.


kisah para wanita islam....

Selasa, 01 Mei 2012

@ Nikah @

Assalamualikum Wr.Wb...

Apakabar teman ..? Smoga Allah selalu memberikan kesehatan dan rahmatNya yang begitu indah kepada kita sehingga kita bisa merasakan nikmat-nikmat yang Allah berikan begitu besarNya... :)

Nikah...?? atau Khitbah..??
heheh..

Hanya sebatas senyum yang saya lemparkan,,, kali ini saya ingin berbagi tentang pernikahan (CIee...ciEEE... prikitiw).. mungkin membangun sebuah rumah tangga itu impian setiap orang, bahkan itu gambaran masa depan setiap orang apalagi kita yang sebagai umat nabi Muhammad SAW, dianjurkan untuk menikah ...

         "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku"
          (HR.Ibnu Majah, dari Aisyah r.a)

        "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk"
         (QS. Al-Isra : 32)

         "Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan (khalwat) dengan seorang perempuan, karena       
           pihak ketiga adalah syaithan"
          (HR. Abu Dawud)

Menikah kunci untuk kita agar ndak terjerumus kedalam jurang perzinahan, sehingga Allah memberikan solusi untuk anak adam agar menikah, namun apabila belum mampu agar berpuasa . .

         "Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. 
          Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran 
          mereka"
         (Al Hadits)

Mmm.. sebenernya bingung untuk bercerita mengenai pernikahan coz saya masih bau kencur (heheh,, masih didampingi mama dan papa :')) tapi inget ada seorang ikhwan yang akan mengkhitbah saya jadi terlintas tentang nikah... mungkin asing kali yach, menikah tapi tanpa proses pacaran, iya memang asing hanya sebatas tau saja, eitss, tapi bukan asal sebatas tau saja masalah akhlak dan keimanan yang paling utama harus diketahui langsung sebelum menikah bahkan ada penilaian...heheh..
Proses'y yang beda, mungkin sebelum menikah saya tidak banyak tau tentang calon suami saya, dari makanan kesukaannya, warna kesukaannya, kebiasaan yang dia lakukan dan hal-hal yang dia sukai mungkin awal-awal saya tidak mengetahuinya tapi saat sudah menikah baru saya harus bersosialisasi dengan lingkungan calon suamiku... hihihi :"). Mungkin action'y di situ kali yach jadi itu semua sebuah surpraise dari Allah untuk saya, kalau sudah menikah tau belang-belangnya tapi kalau masa pacaran pasti masih ada yang ditutupi... hehe (so tau kaya pernah pacaran aja : p)

           "Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu 
             membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja 
             harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena 
             agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajanya adalah lebih  
             utama " (HR. Ibnu Majah)

Insyaallah, saya sedang memperbaiki diri dan keimanan saya untuk menuju menjadi istri yang sholehah, istri yang taat untuk suaminya (Aamiin), istri yang bisa menyenangkan suaminya (Aamiin), istri yang dapat membantu berjuang untuk menegakkan agama Allah (Aamiin), istri yang dapat menjaga amanah suami dan mempertahankan kehormatan (Aamiin), istri yang dapat mendidik anak-anaknya untuk menjadi generasi yang baik (Aamiin) dan menjadi tiang penyanggah untuk suami dikala badai menerjang... :")
Walaupun banyak cita-cita yang saya rangkai untuk dunia namun cita-cita saya yang paling tinggi adalah mendapatkan imam yang dapat menuntuku ke jalan yang lurus dan menjadi seorang ma'mum (istri) yang taat dan patuh... 




Cinta adalah berkah
Meskipun kadang harus pasrah
Pasrah akan kuasa Sang Penunjuk Arah
Arah jalan berliku namun satu
MenujuNya, membawa jiwa-jiwa yang bertautan akan makna
Menggenggam tangan, mengumpulkan puing-puing hati yang pernah hancur
*****
Kudapatkan cinta itu
Kurasakan anugerahNya yang tak terhingga
Aku ingin bersamanya menikmati aliran rahmat dan kasih sayangNya
Akankah terwujud?
Bisakah terjadi?
*****
Dialah Yang Maha Tahu
Segala cerita dan asa yang bergejolak dalam hati kita
Segala tanya yang tak pernah terjawab
Akankah terwujud?
Akankah jadi nyata?
Aku ingin menikah denganmu
Katakan hal itu padaNya
Merengeklah akan belas kasihNya
Aku ingin menikah denganmu
Bisakah?
Akankah?









By Mega Puspitasari