Jumat, 29 Juni 2012

"Siti Masyitoh" @seorang wanita shalihah@

Assalamualaikum wr.wb...

      Apa kabar imannya hari ini...?? Insyaallah smoga kabarnya dalam lindungan Rahman dan RahimNya . . aamiin

          Malam ini ingin menulis kisah tentang siti Masyitoh. Seorang wanita islam yang bekerja sebagai pelayan di sebuah istana yang di pimpin dengan raja yang tak mengakui allah swt itu ada yaitu raja fir'aun. Dulu saat di SD (zaman2 ega suka dengarin cerita dongeng tuch..heheh) ada seorang temanku yang hobinya berdongeng dan bercerita. Dan dia bercerita tentang siti masyitoh ini, dari situ awal perkenalanku tentang siti masyitoh dengan raja yang kejam yaitu fir'aun dan cerita itu sampai sekarang kebayang terus walaupun saat itu baru SD dan mendengarkan hanya sekilas (Tapi terimakasih teman ku ani darimu ega tau sebuah sejarah wanita islam :) ..heheh ). . .

                                                                              #@%@#

        "Apa, di dalam kerajaanku sendiri ada pengikut Musa?". Teriak Fir'aun dengan marah yang membara setelah mendengar cerita putrinya perilah keimanan Siti Masyitoh. Hal ini bermula ketika suatu hari Siti Masyitoh sedang menyisir rambut putri Fir'aun, tiba-tiba sisir itu terjatuh, seketika Siti Masyitoh mengucap Astagfirullah. Sehingga terbongkarlah keimanan Siti Masyitoh yang selama ini disembunyikannya.

       "Baru saja aku menerima laporan dari Hamman, mentriku, bahwa pengikut Musa terus bertambah setiap     hari. Kini pelayanku sendiri ada yang berani memeluk agama yang dibawa Musa. Kurang ajar si Masyitoh itu" umpat Fir'aun. "Panggil Masyitoh kemari," perintah Fir'aun pada pengawalnya. Masyitoh datang menghadap Fir'aun dengan tenang. Tidak ada secuil pun perasaan takut di hatinya. Ia yakin Allah senantiasa menyertainya.
         "Masyitoh, apakah benar kamu telah memeluk agama yang dibawa Musa?". Tanya Fir'aun pada Masyitoh dengan amarah yang semakin meledak. "Benar", jawab Masyitoh mantap. "Kamu tahu akibatnya? Kamu sekeluarga akan saya bunuh," bentak Fir'aun, telunjuknya mengarah pada Siti Masyitoh. "Saya memutuskan untuk memeluk agama Allah, maka saya telah siap pula menanggung segala akibatnya." "Masyitoh, apa kamu sudah gila ! Kamu tidak sayang dengan nyawamu, suamimu, dan anak-anakmu."
"Lebih baik mati daripada hidup dalam kemusyrikan". Melihat sikap Masyitoh yang tetap teguh memegang keimanannya, Fir'aun memerintahkan kepada para pengawalnya agar menghadapkan semua keluarga Masyitoh kepadanya. "Siapkan sebuah belanga besar, isi dengan air, dan masak hingga mendidih," perintah Fir'aun lagi.
        Ketika semua keluarga Siti Masyitoh telah berkumpul, Fir'aun memulai pengadilannya. "Masyitoh, kamu lihat belanga besar di depanmu itu. Kamu dan keluargamu akan saya rebus. Saya berikan kesempatan sekali lagi, tinggalkan agama yang dibawa Musa dan kembalilah untuk menyembahku. Kalaulah kamu tidak sayang dengan nyawamu, paling tidak fikirkanlah keselamatan bayimu itu. Apakah kamu tidak kasihan padanya."
       Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Fir'aun, Siti Masyitoh sempat bimbang. Tidak ada yang dikhawatirkannya dengan dirinya, suami, dan anak-anaknya yang lain, selain anak bungsunya yang masih bayi. Naluri keibuannya muncul. Ditatapnya bayi mungil dalam gendongannya. "Yakinlah Masyitoh, Allah pasti menyertaimu." Sisi batinnya yang lain mengucap.
       Ketika itu, terjadilah suatu keajaiban. Bayi yang masih menyusu itu berbicara kepada ibunya, "Ibu janganlah engkau bimbang. Yakinlah dengan janji Allah". Melihat bayinya dapat berkata-kata dengan fasih, menjadi teguhlah iman Siti Masyitoh. Ia yakin hal ini merupakan tanda bahwa Allah tidak meninggalkannya. Allah pun membuktikan janji-Nya pada hamba-hambaNya yang memegang teguh (istiqamah) keimananya. Ketika Siti Masyitoh dan keluarganya dilempakan satu persatu pada belanga itu, Allah telah terlebih dahulu mencabut nyawa mereka, sehingga tidak merasakan panasnya air dalam belanga itu.

      Sepenggal kisah seorang wanita shalihah bernama Siti Masyitoh, yang tetap teguh memegang keimanannya walaupun dihapakan pada bahaya yang akan merenggut nyawanya dan keluarganya. Ketika Nabi Muhammad Saw. isra dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, beliau mencium aroma wangi yang berasal dari sebuah kuburan. "Kuburan siapa itu, Jibril?" tanya baginda Nabi. "Itu adalah kuburan seorang wanita shalihah yang bernama Siti Masyitoh," jawab Jibril.













By Mega Puspitasari

Jumat, 22 Juni 2012

Kisah Kasih Kehidupan # part six

Assalamualaikum wr.wb...


           Ada telur pasti ada ayamnya. Tidak mungkin telur bisa muncul tanpa ada ayam. Tapi yang masih membingungkan yang duluan ada itu terlur dulu atau ayamnya dulu...????... Tapi sekarang ga ngebahas tentang telur dan ayam tadi hanya sebuah ungkapan . . .
           Ada anak pasti dibaliknya ada orang tua. ga mungkin ada anak ga da orang tua pastilah mempunyai orang tua kecuali orangtuanya meninggal. Akhir-akhir ini emosi ega ga stabil, ega mudah sekali gampang marah dan cepat tersinggung tak terkecualikan ke orangtua juga. Kemarin hanya gara-gara hal sepele ega berantem dengan mama dan papa. Hufh, ega paling ga suka kalau kebutuhan ega ditunda-tunda tapi karena kemarin mungkin  mama agy sibuk dan capek jadi lupa tentang keinginan ega. Ega tergolong anak yang masih banyak nuntut dan manja kepada kedua orangtua. Sampai kemarin ega bertengkar sama mama, karena hal sepele itu ega diam seribu bahasa sama mama. Ga ada ucapan  apapun yang keluar dari mulut ega sampai ega kembali agy ke Bandung. Saat itu emosi masih menguasai tanpa ega pikirkan dan melihat seberapa besar pengorbanan mama. Saat di perjalan papa selalu nelponin ega tapi ga direspon karena hati ega terlalu kesal dan belum bisa berpikir jernih. Masih mengutamakan emosi dibandingkan perhatian yang saat itu papa berikan. Rasanya campur aduk saat itu pingin teriak dan meluapkan emosi ega kalau ega sedang marah tapi saat itu  ga bisa coz ega masih bisa berfikir jernih sedikit, "Lidahmu adalah musuhmu" ega tak bisa marah dengan mengeluarkan kata-kata kesiapapun apalagi mereka berdua adalah orangtua yang melahirkan dan membesarkan ega. Takut tiap "kata" yang keluar dari mulut ini malah akan memberikan luka lebih baik menyimpannya atau menuliskannya keatas tanah/pasir. 
             Tiap di perjalanan ega malah bertemu dengan hal-hal yang mungkin ini secara kebetulan atau tidak menyadarkan hati ega yang sedang keruh. Mulai saat di dalam bis, ega bertemu seorang pengemis ibu-ibu yang menggendong anaknya (balita) sedang meminta-minta belas kasihan padahal hari itu masih pagi. Melihat anak yang digendongnya dan ibu itu membuat ega jadi sedih dan malu betapa pengorbanan ibu untuk anaknya. Mungkin anak itu tak pernah tau apa yang ibunya lakukan dan kenapa dya ada di dalam bis itu yang dya tau hanya bertemu dengan orang banyak, ramai dan naik kendaraan yang sama dengan orang yang ada disekitar tanpa pernah merasakan berat beban yang dipikul orang yang menggendongnya. Menyadarkan diri bahwa kelakuan kemarin dan tadi pagi mendiami mama itu hal yang ga pantas ega lakukan untuk beliau. Secapek apapun, semarah apapun mama kepada ega ga pernah meluapkannya seperti ega diamin beliau seharian hanya gara-gara keinginan ega di lupakan sama mama mungkin saat itu mama ga sengaja lupa. Ya allah, ega masih tak sayang orang tua. Orang tua itu sangat berharga apalagi seorang ibu, dari rahimnya ega keluar selama 9 bulan dikandungnya, ega selalu dibawanya kemanapun mama pergi. Selama itu mama selalu menanti kehadiran buah hatinya berharap dari rahimnya itu tumbuh seorang yang menjadi berguna dan bermanfaat buat lingkungan. Selama itu juga tenaga mama dibagi kepada buah hatinya, setiap makanan yang masuk selalu mama bagi untuk bisa melihat buah hatinya tumbuh dengan sehat dan kuat tanpa melihat kondisi mama. Dan saat buah hatinya lahir mama berharap buah hatinya bisa tumbuh menjadi anak yang sholehah, dan seorang yang baik dan berguna buat sesamanya. Air mata ega ga bisa dibendung agy dalam perjalanan ega menangis sendiri. . .
               Egapun bercerita ke sahabat ega kalau ega sedang bertengkar dengan orang tua. Didunia ini orang yang paling dekat dengan kita dan menyayangi dengan kasih sayang yang tulus adalah ibu dan bapak. Melihat sahabat ega yang sudah ditinggal orang tuanya (ayahandanya) membuat ega semakin malu dan belum bisa bersyukur betapa pentingnya mempunyai mama dan papa. Ega masih belum bisa bersyukur dengan apa yang ega punya apalagi sebuah harta yang berharga buat hidup ega sendiri. Saat papa nelpon agy betapa perhatian yang dikasih belum tentu sama dengan apa yang orang lain dapatkan saat ini kepada ega. Dengan rasa malu ega mengangkat telpon, dan papa masih menanyakan keadaan ega dan mama masih mengingatkan ega agar jangan lupa minum obatnya. Maafin ega, masih menyia-nyiakan kasih sayang orangtua. Mempunyai orang tua yang begitu perhatian itu sangat mahal. . . Ridho allah ada pada ridho orang tua, banyak anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya dan ega ga mau menjadi anak yang durhaka kepada kedua orang tua apalagi melupakan pengorbanan dan jasa-jasa beliau.










Kamis, 21 Juni 2012

@ Ummu Waraqah @ Seorang wanita yang syahid

Assalamualaikum wr.wb...


         Ummu Waraqah, Beliau adalah putri dari Abdullah bin al- Haris bin Uwaimar bin Naufal al-Anshariyah. Beliau dikenal dengan kunyah (gelar yang diawali dengan Abu atau ummu) Ummu Waraqah binti Abdullah atau dikenal dengan UmmuWaraqah binti Naufal, dinisbahkan kepada kakeknya.
Beliau termasuk wanita yang mulia dan yang paling mulia pada zamannya. Rasulullah saw telah mengunjungi beliau beberapa kali dan beliau menjulukinya dengan gelar asy-Syahidah.
               Beliau ra adalah seorang wanita yang memiliki ghirah (semangat) tinggi terhadap Islam dan bercita-cita untuk mati syahid di jalan Allah dalam rangka meninggikan kalimat Allah. Oleh karena itu, beliau tidak terhalang untukberjihad bersama kaum muslimin dan mendapatkan pahala mujahidin. Tatkala Rasulullah saw hendak berangkat Perang Badar, Ummu Waraqah berkata kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, izinkanlah aku berangkat bersama anda, sehingga aku dapat mengobati orang-orang yang terluka di antara kalian, merawat orang yang sakit di antara kalian, dan agar Allah mengaruniai diriku syahadah (mati syahid).” Kemudian Nabi saw menjawab,“Sesungguhnya Allah akan mengaruniai dirimu syahadah, tapi tinggallah kamu di rumahmu, karena sesungguhnya engkau adalah syahidah (orang yang akan mati syahid).” Beliau ra turut mengumpulkan Alquran al-Karim, dan beliau adalah seorang wanita yang ahli dalam membacaAlquran. Karena itu, Nabi saw memerintahkan beliau agar menjadi imam bagi para wanita di daerahnya. Dan, Rasulullah saw menyiapkan seorang muadzin bagi beliau.
         Disebutkan dalam al-Musnad dan as-Sunan dari hadis Abdurrahman bin Khalad dari Ummu Waraqah mengatakan bahwa Rasulullah saw mengunjungi beliau di rumahnya, kemudian memberikan seorang muadzin untuknya. Abdurrahman berkata, “Aku melihat muadzin tersebut seorang laki-laki yang sudah tua.” Jadilah rumah Ummu Waraqah ra, rumah Allah yang di sana, ditegakkan salat lima waktu. Alangkah terhormatnya seorang wanita yang menduduki posisi sebagaimana seorang wanita mukminah seperti UmmuWaraqah ra.
            Ummu Waraqah senantiasa istiqamah dengan keadaannya, yaitu menjaga syari’at-syari’at Allah hingga pada suatu ketika budak dan jariyahnya (yang telah dijanjikan oleh beliau akan dimerdekakan setelah beliau wafat) membunuh beliau. Tatkala pagi Umar bin Khaththab berkata, “Demi Allah, aku tidak mendengar suara bacaan Alquran dari bibiku semalam.” Kemudian beliau memasuki rumahnya, namun tidak melihat suatu apa pun,kemudian beliau memasuki kamarnya, ternyata beliau telah terbungkus dengan kain di samping rumah (yakni telah wafat). Umar berkata, “Alangkah benar sabda Rasulullah saw ketika bersabda, ‘Marilah pergi bersama kami untuk mengunjungi wanita yang syahid’.”Selanjutnya, Umar ra naik mimbar dan menyampaikan berita tersebut lantas berkata, “Hadapkanlah dua budak tersebut kepadaku.”
              Maka, datanglah dua orang budak tersebut dan beliau menanyai keduanya dan mereka mengakui bahwa mereka berdua telah membunuhnya, maka beliau perintahkan agar kedua orang budak tersebut disalib, dan mereka berdualah orang yang pertama kali disalib dalam sejarah Islam.Semoga Allah merahmati Ummu Waraqah, semoga Allah membalas semua kebaikannya, dengan istiqamahnya beliau dalam membaca Alquran dan mengumpulkannya. Beliau adalah imam bagi para wanita di zamannya yang amat sangat rindu untuk berjihad dengan harapan mendapat pahala mujahidin. Akhirnya, Allah pun mengabulkan permohonannya dan beliau mendapatkan pahala mujahidin.



kisah wanita islam

Senin, 18 Juni 2012

Kisah kasih kehidupan # part five

Assalamualaikum wr.wb...

Apakabarnya iman hari ini...??
sudahkah ia berbagi dengan sesama...

         Bersedekah, , apakah saya sudah bersedekah dengan yang lain hari ini...?, sebuah pertanyaan yang harus selalu ega tanyakan setiap hari pada diri ini. Berbagi dengan sesama apa salahnya, kebahagiaan ega kebahagian saudara ega juga dan kebahagiaan saudara seiman adalah kebahagiaan ega juga. Ternyata sifat memberi itu amatlah mahal jika orang itu memiliki sifat pelit dan sombong. Memberi dan bersedekah kepada yang lain jauh lebih tentram dan bahagia dibandingkan menikmati sendirian harta yang dipunyainya. 
        Pernah teman ega curhat, Dya merasakan begitu bahagia ketika memberikan sebuah makanan yang menurut dya itu biasa namun bagi yang jarang menemukan makanan, bahkan setiap harinya kadang bertemu makanan kadang tidak itu merupakan rasa syukur yang luar biasa. Dya berkata sembari dengan wajah sumringah, "ternyata berbagi dengan sesama menimbulkan kebahagiaan yang luar biasa, yang saya dapatkan senyuman dan ucapan terimakasih dari lubuk hati yang tulus. walaupun harta saya berkurang tapi satu kebahagiaan saya bertambah dan tak bisa digambarkan". Harta bisa dicari namun membuat orang merasakan rasa syukur itu jauh lebih sulit untuk dicari.

      Allah SWT berfirman, "Ambilah sedekah (zakat) dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu         
      kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdo'alah untuk mereka. Sesungguhnya, doa 
      kamu itu ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." 
      (QS. At-Taubah: 103)

     "Sesungguhnya sedekah-sedekah (zakat-zakat) itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-   
      orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk 
      (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang 
      sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha 
     Mengetahui lagi Mahabijaksana." (QS. At-Taubah: 60)

Rasulullah SAW dalam haditspun sering menyebut sadaqah dengan makna zakat. "Harta yang kurang dari lima watsaq tidak ada kewajiban untuk membayar sedekah (zakat)". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

     Dulu pernah ega merasa niat baik ega ini dibohongi pihak yang berpura-pura kurang mampu, rasanya ada perasaan marah dan kesel kepada pihak tersebut bahkan sempat juga ega memilih-milih buat memberikan sedekah kepada orang-orang tersebut. Tapi selalu diingatkan memberi kepada seseorang itu dengan niat yang baik dalam hati dan tulus hanya mengharap ridho dari allah, allah swt yang tahu setiap gerak-gerik hambanya kalau hati sudah ada suuzhon maka niat baik itu bisa tercampur dengan niat yang tidak ikhlas. Begitu yang selalu diingatkan dari saudari-saudari ega...







By Mega 

Minggu, 17 Juni 2012

Hari Besar Isra' Mi'raj ^-^

Assalamualaikum wr.wb...


Apakabar iman'y hari ini...? smoga allah swt. slalu memberikan rahmat dan rahimnya disetiap hela nafas... aamiin..

      Hari ini tanggal 27 Rajab 1433 Hijriah dan sudah memasuki separuh dibulan rajab ini...^-^, sebuah peristiwa besar dalam sejarah umat islam. Sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah hidup (siirah) Rasulullah SAW yaitu peristiwa diperjalankannya beliau (isra) dari Masjid al Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsha di Yerusalem, lalu dilanjutkan dengan perjalanan vertikal (mi'raj) dari Qubbah As Sakhrah menuju ke Sidrat al Muntaha (akhir penggapaian). Peristiwa ini terjadi antara 16-12 bulan sebelum Rasulullah SAW diperintahkan untuk melakukan hijrah ke Yatsrib (Madinah). Allah SWT mengisahkan peristiwa agung ini di Al Isra (dikenal juga dengan Bani Israil) ayat pertama:


 سبحان الذي أسرى بعبده ليلا من المسجد الحرام إلى المسجد الأقصى الذ

ي باركنا حوله لنريه من آياتنا إنه هو السميع البصير

Artinya: "Maha Suci Allah Yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu (potongan) malam dari masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat ".

      Lalu apa pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan Isra wal Mi'raj ini? Barangkali catatan ringan berikut dapat memotivasi kita untuk lebih jauh dan sungguh-sungguh menangkap pelajaran yang seharusnya kita tangkap dari perjalanan agung tersebut:

Pertama: Konteks situasi terjadinya

      Kita kenal, Isra 'wal Mi'raj terjadi sekitar setahun sebelum Hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah (Yatsrib ketika itu). Ketika itu, Rasulullah SAW dalam situasi yang sangat "sumpek", seolah tiada celah harapan masa depan untuk agama ini. Selang beberapa waktu sebelumnya, istri tercinta Khadijah ra dan paman yang menjadi dinding kasat dari penjuangan meninggal dunia. Sementara tekanan fisik maunpun psikologis kafir Qurays terhadap perjuangan semakin berat. Rasulullah seolah kehilangan pegangan, kehilangan arah, dan kini pandangan itu berkunang-kunang tidak jelas.
        Dalam sitausi seperti inilah, rupanya "rahmah" Allah meliputi segalanya, mengalahkan dan menundukkan segala sesuatunya. "Warahamatii wasi'at kulla syaei", demikian Allah deklarasikan dalam KitabNya. Beliau di suatu malam yang merintih kepedihan, mengenang kegetiran dan kepahitan langkah perjuangan, tiba-tiba diajak oleh Pemilik kesenangan dan kegetiran untuk "berjalan-jalan" (saraa) menelusuri napak tilas "perjuangan" para pejuang sebelumnya (para nabi). Bahkan dibawah serta melihat langsung kebesaran singgasana Ilahiyah di "Sidartul Muntaha". Sungguh sebuah "pendingin" yang menyiram kekerasan kobaran api permusuhan kaum kafir. Dan kinilah waktunya untuk Rasulullah SAW untuk kembali "menenangkan" jiwa, mempermantap tekad menyingsingkan lengan baju untuk melangkah menuju ke depan.
      Artinya, bahwa kita adalah "rasul-rasul" Rasulullah SAW dalam melanjutkan perjuangan ini.Betapa terkadang, di tengah perjalanan kita temukan tantangan dan penentangan yang menyesakkan dada, bahkan mengaburkan pandangan objektif dalam melangkahkan kaki ke arah tujuan. Jika hal ini terjadi, maka tetaplah yakin, Allah akan meraih tangan kita, mengajak kita kepada sebuah "perjalanan" yang menyejukkan. "Allahu Waliyyulladziina aamanu" (Sungguh Allah itu adalah Wali-nya mereka yang betul-betul beriman ". Wali yang bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan dan kebutuhan. Kesumpekan dan kesempitan sebagai akibat dari penentangan dan rintangan mereka yang tidak senang dengan kebenaran, akan diselesaikan dengan cara da metode yang Hanya Allah yang tahu. Yang terpenting bagi seorang pejuang adalah, maju tak gentar, sekali mendayung pantang mundur, konsistensi memang harus menjadi karakter dasar untuk seorang pejuang di jalanNya. "Wa laa taeasuu min rahmatillah" (jangan sekali-kali berputus asa dari rahmat Allah).

Kedua: pensucian Hati

        Disebutkan bahwa sebelum di bawa oleh Jibril, beliau dibaringkan lalu dibelah dadanya, kemudian hatinya dibersihkan dengan air zamzam. Apakah hati Rasulullah kotor?Pernahkan Rasulullah SAW berbuat dosa? Apakah Rasulullah punya penyakit "dendam", dengki, iri hati, atau berbagai penyakit hati lainnya? Tidak ... sungguh mati ... tidak. Ia hamba yang "ma'shuum" (terjaga dari berbuat dosa). Lalu apa signifikasi dari pensucian hatinya?
       Rasulullah adalah sosok "uswah", pribadi yang hadir di tengah-tengah umat sebagai, tidak saja "muballigh" (penyampai), melainkan sosok pribadi unggulan yang harus menjadi "percontohan" bagi semua yang mengaku pengikutnya. "Laqad kaana lakum fi Rasulillahi uswah hasanah".
Memang benar, sebelum melakukan perjalanannya, harus dibersihkan hatinya. Sungguh, kita semua sedang dalam perjalanan. Perjalanan "suci" yang seharusnya dibangun dalam suasa "kefitrahan". Berjalan dariNya dan juga menuju kepadaNya. Dalam perjalanan ini, dibutuhkan lentera, cahaya, atau petunjuk agar selamat menempuhnya. Dan hati yang intinya sebagai "nurani", itulah lentera perjalanan hidup.
            Cahaya ini berbasis pada hati seseorang yang ternyata juga dilengkapi oleh gesekan-gesekan "karat" kehidupan (fa alhamaha fujuuraha). Semakin kuat gesekan karat, semakin jauh pula dari warna yang sesungguhnya (taqawaaha). Dan oleh karenanya, di setiap saat dan kesempatan, dibutuhkan pembersihan, dibutuhkan air zamzam untuk membasuh kotoran-kotoran hati yang melengket. Hanya dengan itu, hati akan bersinar tajam menerangi kegelapan hidup. Dan sungguh hati inilah yang kemudian "penentu" baik atau tidaknya seseorang pemilik hati.
ألا إن في الجسد مضغة, إذا صلحت صلحت سير عمله, وإذا فسدت فسدت سير عمله.
            Disebutkan bahwa hati manusia awalnya putih bersih. Ia ibarat kertas putih tanpa noda sedikitpun. Namun karena manusia, setiap kali melakukan dosa-dosa setiap kali pula terjatuh noda hitam pada hati, yang pada akhirnya menjadikannya hitam pekat. Kalaulah saja, manusia yang hatinya hitam pekat tersebut tidak sadar dan bahkan menambah dosa dan noda, maka akhirnya Allah akan akan membalik hati tersebut. Hati yang terbalik inilah yang kemudian hanya bisa disadarkan oleh api neraka. "Khatamallahu 'alaa quluubihim". Di Al Qur'an sendiri, Allah berfirman "   قد أفلح من زكاها () وقد خاب من دساها

Artinya: "Sungguh beruntung siapa yang mensucikannya, dan sungguh buntunglah siapa yang mengotorinya ". Maka sungguh perjalanan ini hanya akan bisa menuju" ilahi "dengan senantiasa membersihkan jiwa dan hati kita, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah sebelum perjalanan sucinya tersebut."

Ketiga: Memilih Susu - Menolak Khamar

          Ketika ditawari dua pilihan minuman, dengan sigap Rasulullah mengambil gelas yang berisikan susu. Minuman halal dan penuh menfaat bagi kesehatan. Minuman yang berkalsium tinggi, menguatkan tulang belulang. Rasulullah menolak khamar, minuman yang menginjak-nginjak akal, menurunkan tingkat inteletualitas ke dasar yang paling rendah. Sungguh memang pilihan yang tepat, karena pilihan ini adalah pilihan fitri "suci".
         Dengan bekal jiwa yang telah dibersihkan tadi, Rasulullah memang melanjutkan perjalanannya. Di tengah perjalanan, hanya memang ada dua alternatif di depan kita.Kebaikan dan keburukan. Kebaikan akan selalu identik dengan manfaat, sementara keburukan akan selalu identik dengan kerugian. Seseorang yang hatinya suci, bersih dari kuman dosa dan noda kezhaliman, akan sensitif untuk menerima selalu menerima yang benar dan menolak yang salah. Bahkan hati yang bersih tadi akan merasakan "ketidak senang," terhadap setiap kemungkaran. Lebih jauh lagi, pemiliknya akan memerangi setiap kemungkaran dengan segala daya yang dimilikinya.
           Dalam hidup ini seringkali kita diperhadapkan pada pilihan-pilihan yang samar. Fitra menjadi acuan, lentera, pedoman dalam mengayuh bahtera kehidupan menuju tujuan akhir kita (akhirat). Dan oleh karenanya, jika kita dalam melakukan pilihan-pilihan dalam hidup ini, ternyata kita seringkali terperangkap kepada pilihan-pilihan yang salah, buruk lagi merugikan, maka yakinlah itu disebabkan oleh tumpulnya firtah insaniyah kita. Agaknya dalam situasi seperti ini, dibutuhkan asahan untuk mempertajam kembali fitrah Ilahiyah yang bersemayam dalam diri setiap insan.

Keempat: Imam Shalat Berjama'ah

         Shalat adalah bentuk peribadatan tertinggi seorang Muslim, sekaligus merupakan simpol ketaatan totalitas kepadaYang Maha Pencipta. Pada shalatlah terkumpul berbagai hikmah dan makna. Shalat menjadi simbol ketaatan total dan kebaikan universal yang seorang Muslim senantiasa menjadi tujuan hidupnya. Maka ketika Rasulullah memimpin shalat berjama'ah, dan tidak tanggung-tanggung ma'mumnya adalah para anbiyaa (nabi-nabi), maka sungguh itu adalah suatu pengakuan kepemimpinan dari seluruh kaum yang ada. Memang jauh sebelumnya, Musa yang menjadi pemimpin sebuah umat besar pada masanya. Bahkan Ibrahim, eyangnya banyak nabi dan Rasul, menerima menjadi Ma'mum Rasulullah SAW. Beliau menerima dengan rela hati, karena sadar bahwa Rasulullah memang memiliki kelebihan-kelebihan "leadership", walau secara senioritas beliaulah seharusnya menjadi Imam.
             Kempimpinan dalam shalat berjama'ah sesungguhnya juga simbol kepemimpinan dalam segala skala kehidupan manusia. Allah menggambarkan sekaligus mengaitkan antara kepemimpinan shalat dan kebajikan secara menyeluruh: "Wahai orang-orang yang beriman, ruku'lah, sujudlah dan sembahlah Tuhanmu dan berbuat baiklah secara bersama-sama. Nisacaya dengan itu, kamu akan meraih keberuntungan". Dalam situasi seperti inilah, seorang Muhammad telah membuktikan bahwa dirinya adalah pemimpin bagi seluruh pemimpin umat lainnya. Bagaimana dengan kita sebagai pengikut nabi muhammad dalam masalah ini?Masalahnya, umat Islam saat ini tidak memiliki kriteria tersebut. Kriteria "imaamah" atau kepemimpinan yang disebutkan dalam Al Qur'an masih menjadi "tanda tanya" besar pada kalangan umat ini. "Dan demikian kami jadikan di antara mereka pemimpin yang mengetahui urusan Kami, memiliki kesabaran dan ketangguhan jiwa, dan adalah mereka yakin terhadap ayat-ayat Kami". Kita umat Islam, yang seharusnya menjadi pemimpin umat lainnya, ternyata memang menjadi salah satu pemimpin. Sayang kepemimpinan dunia Islam saat ini terbalik, bukan dalam shalat berjama'ah, bukan dalam kebaikan dan kemajuan dalam kehidupan manusia.Namun lebih banyak yang bersifat negatif.

Kelima: Kembali ke Bumi dengan Shalat

        Perjalanan singkat yang penuh hikmah tersebut segera berakhir, dan dengan segara pula beliau kembali menuju alam kekiniannya. Rasulullah sungguh sadar bahwa betapapun ni'matnya berhadapan langsung dengan Yang Maha Kuasa di suatu tempat yang agung nan suci, betapa ni'mat menyaksikan dan mengelilingi syurga, tapi kenyataannya beliau memiliki tanggung jawab duniawi. Untuk itu, semua kesenangan dan keni'matan yang dirasakan malam itu, harus ditinggalkan untuk kembali ke dunia beliau melanjutkan amanah perjuangan yang masih harus diembannya.
       Inilah sikap seorang Muslim. Kita dituntut untuk turun ke bumi ini dengan membawa bekal shalat yang kokoh. Shalat berintikan "dzikir", dan karenanya dengan bekal dzikir inilah kita melanjutkan ayunan langkah kaki menelusuri lorong-lorong kehidupan menuju kepada ridhaNya. "Wadzkurullaha katsiira" (dan ingatlah kepada Allah banyak-banyak), pesan Allah kepada kita di saat kita bertebaran mencari "fadhalNya" dipermukaan bumi ini. Persis seperti Rasulullah SAW membawa bekal shalat 5 waktu berjalan kembali menuju bumi setelah melakukan serangkaian perjalanan suci ke atas (Mi'raj). 






Sumber PesantrenVirtual.com

Jumat, 15 Juni 2012

@ Bilal bin Rabah @ : "Muadzin Pertama Islam"

Assalamualaikum wr.wb...






            Bilal bin Rabah, Ia merupakan muadzin pertama yang dimiliki umat Islam. Bilal juga termasuk golongan pertama yang masuk Islam atau tepatnya orang ketujuh yang masuk Islam pertama kali.persentuhan Bilal dengan Islam dimulai ketika ia masih menjadi budak Umayyah. Pembicaraan Umayyah dengan tamunya soal kehadiran agama baru yang dibawa Muhammad secara tak sengaja terdengar oleh Bilal. Meski belum mengenali Muhammad secara pribadi, namun Bilal telah sering mendengar sosoknya. Pria bersahaja dan juga jujur ​​dari Bani Hasyim itu sangat dihormati oleh bangsa Quraisy. Seketika ketertarikan Bilal terhadap Islam dan ajaran yang dibawa Muhammad membuncah. Bilal pun segera menemui Abu Bakar yang sudah terlebih dahulu masuk Islam. Bilal meminta Abu Bakar untuk mengantarnya menemui Rasulullah SAW. Tak perlu waktu lama untuk Bilal untuk menyatakan keislamannya. 
            Keimanan Bilal langsung diuji setelah bersyahadat. Jika Abu Bakar dan bangsawan Quraisy lainnya aman dari perlakuan kejam sesama bangsa Quraisy yang benci terhadap Islam, lain halnya dengan Bilal. Sebagai budak dari anggota suku Quraisy terkejam, Bilal dipaksa untuk keluar dari Islam dan kembali kepada agama nenek moyangnya yang menyembah berhala. Majikannya, Umayyah memaksa Bilal keluar dari Islam dengan segala cara. Pada siang yang terik, Bilal dipaksa memakai baju besi kemudian dikubur dalam pasir yang sangat panas hingga hanya kepalanya saja yang nampak. Ia pun sering dipaksa Umayyah untuk berbaring telentang di atas pasir yang sangat panas. Kemudian tubuh Bilal ditindih oleh batu yang sangat besar dan berat. Di lain waktu, Bilal diikat lehernya dan diseret ke kota Mekkah. Meski demikian, Bilal tetap bertahan seraya berucap "Ahad, Ahad." 
        Suatu kali, akibat penyiksaan yang luar biasa kejam ini, Bilal pingsan. Ketika ia sadar kembali, ia menghadapi teriakan Umayyah yang memaksanya untuk keluar dari Islam. Dengan kejam Umayyah mengancam akan membunuhnya dengan menyiksanya kecuali ia tidak mengakui Muhammad SAW sebagai utusan Tuhan. Namun Bilal tetap kokoh dan bertahan dengan keyakinannya. 
         Suatu hari, Abu Bakar berjalan melintasi tempat dimana Bilal sedang mengalami penyiksaan. Karena kasihan, Abu Bakar pun segera meminta Umayyah menjual Bilal kepadanya. Karena tak rela Bilal dimiliki Abu Bakar, Umayyah pun mematok harga yang sangat tinggi. Namun Abu Bakar tetap membayarnya. Bilal kemudian bekerja pada Abu Bakar. Namun kemudian ia berhenti dan memutuskan membantu Rasulullah SAW menyebarkan ajaran Islam. Bilal juga menjadi pengawal Rasulullah SAW yang senantiasa siap membela Rasul. Ketika Rasulullah pergi hijrah ke Madinah, Bilal termasuk yang ikut serta. Ia selalu menemani dan menjaga Rasulullah kemanapun, termasuk dalam setiap peperangan. Pada awalnya, untuk mengetahui jam shalat, umat Islam menjalankannya dengan terlebih dahulu menentukan waktu kemudian berkumpul untuk shalat. Namun karena menyulitkan, akhirnya Rasulullah SAW berpikir untuk memanggil umat menggunakan terompet. Namun Rasulullah SAW sendiri tidak menyukai ide ini karena orang Yahudi juga menggunakan cara yang sama. Akhirnya disepakati panggilan azan ketika memasuki jam shalat dilakukan dengan tepukan tangan. Tak berapa lama kemudian, salah seorang sahabat, Abdullah bin Zaid datang menemui Rasulullah. Ia berkata bahwa ia bermimpi bertemu seorang pria yang menggunakan dua helai kain berwarna hijau seraya membawa bel. Dalam mimpi itu, Abdullah lalu menawarkan diri untuk membeli bel tersebut. Ketika pria itu bertanya untuk tujuan apa ia gunakan bel tersebut, Abdullah menyatakan bahwa bel itu akan ia gunakan untuk memanggil orang-orang untuk sholat. Namun pria itu menawarkan panggilan shalat yang lebih baik yaitu menyebutkan empat kali seruan "Allahu Akbar" lalu dua kali seruan "asyhadualla ilaaha illallah", kemudian dua kali seruan "asyhadu Annamuhammadarrasulullah", lalu dua kali seruan "hayya 'alas sholah", dua kali seruan "hayya' alal falah" lalu "Allahu Akbar, Allahu Akbar, laa ilaaha illallah"
             Dengan gembira , Rasulullah SAW menyatakan bahwa itu itu adalah sebuah penglihatan baik. Rasulullah SAW segera meminta Abdullah pergi menemui Bilal dan mengajarkan adzan tersebut padanya.Bilal dipilih sebagai muadzin karena ia memiliki suara indah dan keras, sehingga bisa menjangkau jarak yang jauh. Sejak saat itulah pertama kali adzan diperdengarkan di kota Madinah dan Bilal menjadi muadzinnya.Setiap usai melantunkan adzan, Bilal selalu berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SAW dan berkata "Hayya alas-salah, hayya 'alal-falaah (Mari kita Shalat, Mari dirikan kemenangan)." Ia berucap mengingatkan Rasulullah SAW bahwa telah masuk waktu shalat. Begitulah Bilal setiap kali ia usai melantunkan adzan. Bilal sangat menikmati perannya sebagai muadzin Rasul sampai kemudian Rasulullah SAW meninggal dunia. Meski semua umat Islam larut dalam kesedihan, mereka tidak melupakan kewajiban shalat. Karena itulah mereka meminta Bilal untuk kembali melantunkan adzan. Bilal pun bersiap mengumandangkan adzan pertamanya setelah wafatnya Rasul. 
            Namun baru saja ia berucap "Allahu Akbar .." dan hendak mengucap nama Rasulullah SAW, ia tidak kuasa menahan kesedihan. Bilal menangis terisak-isak sehingga ia tidak meneruskan adzannya. Ia lalu berkata bahwa ia tidak akan pernah lagi mengumandangkan adzan. Bilal meminta Abu Bakar yang menjadi khalifah, untuk membiarkannya pergi ke Suriah. Bilal kemudian menetap di kota Damaskus hingga akhir hidupnya. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, Bilal hanya melantunkan adzan dua kali. Pertama ketika Umar bin Khattab datang ke Damaskus. Sementara yang kedua ketika ia mengunjungi makam Rasulullah SAW di Madinah. Mendengar suaranya, semua yang hadir menangis karena teringat masa Rasulullah masih ada. . .





Sirah sahabat Rasulullah saw.

Selasa, 12 Juni 2012

Kisah Kasih Kehidupan # Part Four

Assalamualaikum wr.wb...

Apakabarnya iman...? insyaallah dalam lindungan allah swt... ^^

       Malam ini ega bingung,, ega bingung banyak sekali masalah,, namun kata sebagian orang wajar, karena manusia hidup tanpa masalah takkan ada artinya, ^^ hidup datar dan hidup yang bergelombang itu membawa pengaruh tersendiri, orang berhasil dengan apa yang dia lakukan karena masalah yang timbul disekitar dan bagaimana menyikapi semua persoalan itu, namun dibandingkan orang yang datar hidupnya ..
      Tapi allah swt maha mengetahui, alhamdulillah ega selalu saja diberikan nasehat-nasehat yang bijak dalam setiap ayat-ayat cintaNYA yang ega baca. Ayat-ayat cintaNYA yang selalu membuat ega semangat, dan melupakan kesedihan-kesedihan yang timbul...

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." 
(QS. Ali Imran: 139)


"Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan". (QS. Al Insyirah: 6)


"Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-NYA segala sesuatu" (QS. Al Ikhlas: 2)


"Dan pada sebahagian malam hari ibadah tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Allah mengangkat kamu ke tempat yang terpuji" (QS. Al Isra':79)


".....Sesungguhnya allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS. Ar Ra'd: 11)


"Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (QS. Al A'raaf: 204)


"...Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan" (QS. At Thalaq: 7)


         Ayat-ayat cinta inilah yang insyaallah selalu membuat ega semangattt, mungkin hanya sederet kata-kata  biasa namun mempunyai makna yang luar biasa. Dulu sering sekali kalau sedih ega bercerita kesedihan ega kepada yang lain, namun alangkah lebih baik bila rasa sedih itu melanda cukup allah swt lah sebagai tempat bersandarnya namun sebaliknya gambira/senang alangkah lebih baiknya berbagi kesenangan, keceriaan itu kepada yang lain... Karena allah swt menyimpan dan akan berbagi banyak nasehat-nasehat bijaknya dalam ayat-ayat cintaNYA asalkan kita nda pelit untuk menceritakan masalah kita kepada allah swt... ^^
So,, ilmu itu luas tak akan berkurang apabila kita berbagi... "Sampaikanlah ilmu kepada yang lain walaupun hanya satu ayat saja". Malam ini hanya ini yang ega bisa bagi, lawanlah kesedihan dengan kesabaran dan ketabahan karena allah swt pasti membantu hambaNYA... ^-^








By Mega Puspitasari

Sabtu, 09 Juni 2012

Kisah Kasih Kehidupan # part three

Assalamualaikum wr.wb..

Apakabar iman masihkah tawadu dalam gersangnya gurun kehidupan ini..??
Apakabar hati masih adakah cinta yang engkau bagi...??
Apakabar teman,,? semoga allah swt slalu memberikan rahmat dan rahimnya disetiap waktu.. :)

      Hatiku malam ini tergetar saat membaca sebuah buku "Surat Dari Tuhan" dan ada sebuah kisah yang membuka mata hatiku, Cinta dan Waktu begitu yang diceritakan oleh buku tersebut sama persis yang dulu seorang ikhwan memberikan mesege kepadaku, , sedikit demi sedikit betapa aku dapat merangkainya betapa aku tak menghargai sebuah perasaan yang telah allah ciptakan ini, betapa ketulusannya, pengorbanannya untuk mendapatkan perasaan itu, namun selama ini aku menutup mataku, aku malah membelakangi perasaan yang tulus itu, bahkan aku mematikan perasaan itu, untuk sebuah perasaan yang disebut dengan "CINTA". Sekarang, aku merasakannya namun bukan itu yang ingin aku capai, aku ingin dicintai karena Allah swt. Sanggupkah Dya menjaga perasaan itu sampai waktu itu tiba...??? dan sanggupkah aku menjaga amanah sekaligus perasaan ini kepadanya...??

                                                                         #-#-#-#-#-#
           Alkisah disuatu pulau, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak, ada cinta, kesedihan, kekayaan, kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
          Akan tetapi, suatu ketika datanglah bencana badai yang mengempas pulau itu. Air laut tiba-tiba naik dan menenggelamkan pulau tersebut. Semua penghuni mencoba menyelamatkan dirinya. Cinta terlihat kebingungan karena ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri ditepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin meninggi membasahi kaki cinta.
          Tak lama kemudian Cinta melihat kekayaan sedang mengayuh perhau. "Wahai Kekayaan, Kekayaan, tolonglah aku!" teriak Cinta. "Aduh, maaf cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu ikut serta, nanti perahu ini bisa karam", jawab kekayaan.
         Kemudian Kekayaan mengayuh perahunya cepat-cepat pergi. Cinta sangat sedih sekali melihatnya. Lalu ia melihat Kegembiraan lewat dengan perahunya dan cinta pun meminta tolong padanya. Akan tetapi, kegembiraan terlalu gembira sehingga tidak dapat mendengar teriakan cinta.
         Airpun makin tinggi membasahi Cinta sampai kepinggang. Cinta semakin panik, tak lama kemudian lewatlah Kecantikan. "Kecantikan, bawalah aku bersamamu!", teriak cinta. "Aduh, cinta. Maaf, kamu basah dan kotor. Aku tidak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang sangat indah dan aku banggakan ini." sahut Kecantikan.
         Cintapun sangat sedih mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah sedang lewat Kesedihan. "Oh, syukur dirimu lewat, Kesedihan. Bawalah aku dalam perahumu," kata Cinta. "Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan sedang ingin sendirian saja." kata Kesedihan dengan pilu. Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat genting itulah tiba-tiba terdengar suara, "Wahai, Cinta! Ayo naik ke perahuku!". Cinta menoleh mencari arah suara itu dan ia hanya melihat perahu dan orang tua didalamnya. Cepat-cepat cinta naik ke perahu tersebut, tepat sebelum air menenggelamkannya.
          Akhirnya, sampailah di pulau terdekat dan orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah cinta tersadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa gerangan orang tua baik hati tadi. Tidak lama, Cinta menanyakan hal tersebut kepada seorang penduduk dipulau itu, "Oh, orang tua itu adalah Sang Waktu." kata orang itu. "Tetapi, mengapa ia menolongku. Bahkan aku tidak mengenalnya. Teman-teman terdekatku pun malah tidak menolongku." ungkap Cinta heran, "Sebab," kata orang itu, "hanya Waktulah yang tahu seberapa nilai sesungguhnya dari cinta itu..."






By Mega Puspitasari

Kamis, 07 Juni 2012

Kisah Kasih Kehidupan # part two

Assalamualaikum wr. wb...


Semangat pagiiiiii ^.^ (wlaaupunnnnn sudah malam tetap harus semangat ^o^ i)

Apakabar'y iman masihkan tawadu dan mengingat allah swt hari ini..????
Insyaallah, allah selalu bersamamu saudara/i ku... aamiin

        Banyak kejadian yang buat hari ini, dari mulai ega bangun tidur sampai mau tidur agy,, ~ o ~ (ngantuk...)
ini hari kamis dan sekarang malam jum'at banyak yang menganjurkan setiap malam jum'at dan hari jum'at disunahkan membaca QS. Al-Kahf, surat ke-18 dalam Al Qur'an yang terdiri atas 110 ayat. Rasulullah SWA menjelaskan keutamaan bagi pembaca surah al-kahfi pada malam jum'at, siang hari jum'at, atau waktu lainnya, keutamaan yaitu:

  1. Allah swt memberikan cahaya dan pengampunan dosa sampai hari jumat berikut-nya.
  2. para malaikat meminta Rahmat sampai waktu subuh sehingga allah swt menjaukannya dari penyakit panas, penyakit yang tidak tersebuhkan, serta terhindar dari fitnah dan tipu daya setan
  3. allah swt memberikan ketentraman hidup.
       Subhanaallah, dengan hanya membacanya insyaallah mendapatkan 3 keutamaan diatas, allah swt baikkan  selalu memberikan hambanya yang baik-baik tak ada keburukan yang allah berikan kepada hambanya (^_^)..
dan alhamdulillah pengetahuanku selalu bertambah setiap harinya insyaallah dapat bermanfaat bagi semuanya .. aamiin... Oia, dosenku juga ada yang hafal surat al kahfi ini padahal kalau ega mau ngafalin ada aja halangannya, ya inilah, itulah tapi ega kalah. dosen aja yang sesibuk apapun pekerjaannya bisa koq ega yang baru mahasiswi ga bisa... malu sich tapi dari bapak ega dapat motivasi buat ngafalin setidaknya cuma hafal 2 ayat pertama ... hehehe 
        kegiatanku tadi seperti biasa setengah hari ega di kampus, menunggu kepastian tentang pembayaran, walaupun lama tapi seneng juga sich ketemu temen-temen 3 Mikro Finance agy, sejak kita pisah PKL baru tadi jurusan yang mempertemukan kita walaupun tidak semuanya yang datang... hohoho, , bercerita ini, itu... membuat ega kangen dulu tapi ega ngerasa g'mana, mungkin kita ga sesering kaya dulu berkumpul bersama dalam sebuah kelas dan belajar bersama, sekarang ega jadi canggung tapi kebeberapa sich dan terasa asing.. (Turis kali...hehe), tapi hari ini membuat ega agak semangat padahal badan ega agy kelelahan  tapi karena bertemu saudara/i yang ega sayangi karena allah menimbulkan semangat, memang yach silahturahim itu indah dan membuat semangat dalam diri karena ada rasa timbul ingin berkumpul, ingin bercanda, ingin tertawa, ingin berbagi cerita kepada yang lain dan semuanya merubah suasana *-^..

        Nabi Muhammad bersabda "Maukah kalian aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di 
      dunia dan akhirat ?, Memberikan maaf orang yang mendzalimimu, memberi orang yang 
    menghalangimu dan menyambung silaturahim orang memutuskankanmu". (HR.Baihaqi) 


"Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menguhubungkan tali persaudaraan" (HR.BUkhari-Muslim)

          

         Hari ini juga ega bersilahturahim ke mesjid kampus yaitu mesjid nurul ilmi, awalnya ingin mendengarkan ta'lim tapi karena datangnya terlalu sore jadinya ta'limnya selesai dan ega baru ja nyampe,,, ya sudahlah gpp tujuan ega hanya ingin bertemu saudari-saudari muslimah yang lainnya, namun ga semuanya sich hanya bertemu dengan ukhti tyas, ukhti gaby, ukhti herli, ukhti leni, ukhti aya, ukhti silvi, ukhti ayu dan beberapa adik-adik dari mesjid al falah. Mereka semua bada magrib ada pengajian anak-anak, subhanaallah dulu impian ega ingin seperti itu dan akhirnya ade-ade mewujudkannya, alhamdulillah ega seneng  mesjid diramaikan oleh ade-ade kecil yang mengaji tapi maaf ega ga bisa menjadi kakak yang baik dan mengarahkan yang baik, kalian adik-adik ega yang mandiri dan insyaallah calon bidadari surga...aaminn ^-^


                 "Dunia adalah perhiasan dan perhiasan terbaiknya adalah wanita sholehah" (HR. Muslim dan Nasai)


     Tadi juga selesai ke mesjid nurul ilmi, kaki ega ga berhenti melangkah, ega meneruskan perjalanan (cieee, kaya bolang kaleee..hwehwejwe) ke mesjid Darul Tauhid. Alhamdulillah tadi yang mengisi Aa Gym, sudah lama ga dengerin ceramah agy baru tadi sempet silahturahim kesana. Karena tadi ega terlambat agy datangnya jadi ga tau topik ceramahnya apa yang jelas, ceramahnya ngena. Tadi Aa berceramah tentang Taubat dan memperbaiki diri... mmm sudahkah saya memperbaiki diri hari ini..??? Insyaallah, dalam proses dan semoga Allah melihat kesungguhan ega... aamiin... ^-^






By Mega Puspitasari

"Ummu Syuraik al-Qurasyiah (Seorang Wanita da'iyah)"

Assalamualaikum wr.wb...



                    Rasulullah saw bersabda yang artinya, "Sungguh, seandainya Allah memberikan hidayah kepada satu orang        
                          karena dakwahmu, maka itu lebih baik dari onta yang merah (harta kekayaan yang paling berharga)."



                    Nama beliau adalah Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Beliau seorang wanita dari Quraisy, wanita dari Bani Amir bin Lu'ai dan ia pernah menjadi istri Abu al-AKR ad-Dausi. Belia merasa simpati hatinya dengan Islam sejak masih di Mekah, hingga menjadi mentaplah iman dihatinya dan beliau memahami kewajiban dirinya terhadap din yang lurus sehingga beliau mempersembahkan hidupnya untuk menyebarkan dakwah tauhid, meninggikan kalimat Allah dan mengibarkan panji laa ilaha illallahu Muhammadur rasulullahi.
                  Mulailah Ummu Syuraik bergerak untuk berdakwah dan mengajak wanita-wanita Quraisy secara sembunyi-sembunyi. Beliau berdakwah kepada mereka, memberikan dorongan-dorongan agar mereka masuk Islam tanpa kenal lelah dan jemu. Beliau menyadari resiko yang akan menimpa dirinya, baik pengorbanan maupun penderitaan, serta resiko yang telah menghadangnya, berupa gangguan dan siksaan terhadap jiwa dan harta. Akan tetapi, iman bukanlah sekedar kalimat yang diucapkan oleh lisan, melainkan iman pada hakikatnya memiliki konsekuensi dan amanah yang mengandung beban dan iman berarti jihad yang membutuhkan kesabaran.
                Takdir Allah menghendaki setelah masa berlalu beberapa lama, mulailah hari-hari tes, hari-hari menghadapi cobaan yang mana aktivitas Ummu Syuraik ra telah diketahui penduduk Mekah. Akhirnya, mereka menangkap beliau dan berkata, "Kalaulah bukan karena kaum kamu, kami akan tangani sendiri. Akan tetapi, kami akan menyerahkan kamu kepada mereka. "
             Ummu Syuraik berkata, "Maka datanglah keluarga Abu al-AKR (yakni kelurga suaminya) kepadaku kemudian berkata, 'Jangan-jangan engkau telah masuk ke agamanya (Muhammad)?' Beliau berkata, 'Demi Allah, aku telah masuk agama Muhammad'. Mereka berkata, 'Demi Allah, aku akan menyiksamu dengan siksaan yang berat'. Kemudian, mereka membawaku dari rumah kami, kami berada di Dzul Khalashah (terletak di Shan'a '), mereka ingin membawaku ke sebuah tempat dengan mengendarai seekor onta lemah, yakni kendaraan mereka yang paling jelek dan kasar. Mereka memberiku makan dan madu, akan tetapi tidak memberikan setetes air pun kepadaku. Sampai sedangkan tengah hari dan matahari telah terasa panas, mereka menurunkan aku dan memukuliku, kemudian mereka meninggalkanku di tengah teriknya matahari sampai hampir-hampir hilang akalku, pendengaranku dan penglihatanku. Mereka melakukan hal itu selama tiga hari.Tatkala hari ketiga, mereka berkata kepadaku, 'Tinggalkanlah agama yang telah kau pegang!' Ummu Syuraik berkata, 'Aku sudah tidak lagi dapat mendengar perkataan mereka, kecuali satu kata demi satu kata dan akau hanya mmeberikan isyarat dengan telunjukku ke langit sebagai sinyal tauhid'. "
               Ummu Syuraik melanjutkan, "Demi Allah, tatkala aku dalam kondisi seperti itu, ketika sudah berat aku rasakan, tiba-tiba aku mendapatkan dinginnya ember yang berisi air di atas dadaku (beliau dalam keadaan berbaring), maka aku segera mengambilnya dan meminumnya sekali teguk. Kemudian, ember tersebut terangkat dan aku melihat ternyata ember tersebut menggantung antara langit dan bumi dan aku tidak mampu mengambilnya. Kemudian, ember tersebut menjulur kepadaku untuk yang kedua kalinya, maka aku minum darinya kemudian terangkat lagi. Aku melihat ember tersebut berada diantara langit dan bumi. Kemudian, ember tersebut menjulur kepadaku untuk yang ketiga kalinya, maka aku minum darinya hingga aku kenyang dan aku guyurkan ke kepala, wajah dan bajuku. Kemudian, mereka keluar dan melihatku seraya berkata, 'Dari mana engkau dapatkan air itu wahai musuh Allah'.Beliau menjawab, 'Sesungguhnya musuh Allah adalah selain diriku yang menyimpang dari agama-Nya. Adapun pertanyaan kalian dari mana air itu, maka itu adalah dari sisi Allah yang dianugerahkan kepadaku '. Mereka bersegera menengok ember mereka dan mereka dapatkan ember tersebut masih tertutup rapat belum terbuka. Lalu, mereka berkata, 'Kami bersaksi bahwa Rabbmu adalah Rabb kami dan kami bersaksi bahwa yang telah memberikan rizki kepadamu di tempat ini setelah kami menyiksamu adalah Dia Yang mensyari'atkan Islam'. "Akhirnya, masuklah mereka semuanya ke dalam agama Islam dan semuanya berhijrah bersama Rasulullah saw dan mereka mengetahui keutamaanku atas mereka dan apa yang telah dilakukan Allah terhadapku.
           Contoh teladan wanita islam yang memperjuangkan iman dan akidahnya serta berpegang teguh pada tali allah swt. Dengan kesabaran dan semangat yang tak pernah kendor bahkan tak lemah membuat kaumnya masuk kedalam islam. Allah swt akan membantu dan memudahkan seorang hamba apabila hamba tersebut berserah diri kepadaNYA. 


Kisah wanita Islam . . .

Rabu, 06 Juni 2012

Kisah Kasih Kehidupan #part one

Assalamualaikum wr.wb...


        Sore ini saya sedang mendengarkan permainan piano dari yiruma judulnya “Time forgets”, lagu ini seperti berbicara dan menyentuh hati saya.. sore ini juga ega menangis, menangis dalam kesedihan yang tak bisa ega gambarkan, banyak memori masa lalu yang membuat ega menangis, banyak kenangan masa lalu yang membuat ega menangis, banyak orang-orang yang membuat ega menangis. Ada kalanya setiap orang mempunyai kebahagiaan namun ega merasa tak ada kebahagiaan buat ega. Orang-orang yang ega kenal lama-lama menjadi musuh, tapi bukan musuh yang ega cari tapi pertemanan dan kasih sayang, bahkan ada orang yang ega kenal menjadi orang yang bermakna buat ega namun pergi meninggalkan ega. Ega menangis lagi,, “Ya Allah ega rindu, satu hanya rindu ingin pulang, ega selalu berteriak tak ingin ega  diciptakan menjadi manusia, tak ingin ega tinggal di dunia, tak ingin ega sendirian di tempat yang ega anggap asing, ega ingin selalu kembali kerumah ega, hidup dengan sederhana dan kedamaian berkumpul dengan seseorang yang membuat ega tenang tak ada rasa permusuhan, kebencian, iri, dendam.  Disini ega takut dengan sombong, takut dengan bohong, takut dengan munafik, ega takut suatu saat ega mati dengan rasa itu. Ya allah ega hanya rindu, rindu kembali kerumahMu, berkumpul dengan seseorang yang baik, yang ramah, yang peduli dengan hati ega. Sekarang hati ega sedang terluka dan sakit.. ingin berlari dan meminta tolong kepada siapa, disini ega sendiri tak ada seseorang yang peduli, yang baik, yang ramah, sampai saat ini hati ega sedang sakit …