Senin, 24 September 2012

♥ ˇ͜ ˇ ♥ Surat dari Tuhan ♥ ˇ͜ ˇ ♥

Assalamualaikum wr.wb. . .

Apakabarnya iman hari ini . . ? Insyaallah masih dalam lindungan allah swt dan baik-baik sahabat... :)

     Ijinkan malam ini ega untuk cuap-cuap agy. Dah lama ga cuap-cuap tapi maaf yach kalau cuap-cuapnya aga mengigau kemana-mana . .hehe (maklum bobo'y terlalu lelap dalam balutan duniawi... astagfirullah) doakan agar ega bisa terbangun agy dengan lebih baik (aamiin..:) ). Ada rasa sedih yang tak bisa ega gambarkan untuk hari ini. Mungkin ega lupa sesuatu, Maaf . . .!!

------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------
        Saat kau terbangun di pagi hari, Aku memandangmu. Berharap kau akan berbicara kepada-Ku. Meski hanya sepatah kata untuk minta pendapat-Ku atau sekedar bersyukur kepada-Ku atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini dan kemarin. Namun, Aku melihatmu begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. Aku kembali menanti dirimu saat engkau sedang bersiap. Aku tahu, akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-Ku. Akan tetapi, ternyata engkau terlalu sibuk.
     Disuatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau akan berbicara kepada-Ku, tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seseorang untuk mendengarkan berita terbaru. Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepada-Ku.
        Sebelum makan siang, Aku melihatmu memandang kesekeliling. Mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepad-Ku. Itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut nama-Ku dengan lembut sebelum mereka menyantap rezeki yang Aku berikan. Akan tetapi engkau tidak melakukannya. Bagi-Ku tidak apa-apa, masih ada waktu tersisa dan Aku berharap engkau akan berbicara kepada-Ku. Saat engkau pulang ke rumah, kelihatannya masih banyak hal yang harus engkau kerjakan. Lalu setelah tugasmu selesai, engkau pun menyalakan TV dan banyak menghabiskan waktu untuk menontonnya. Kembali, Aku menanti dengan sabar. Begitu juga saat engkau menikmati makananmu, engkau lupa tidak berbicara keapad-Ku.
          Saat engkau tidur, Aku berpikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, engkau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatah kata pun nama-Ku engkau sebut. Tidak apa-apa, karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu. Aku telah bersabar lebih lama dari yang pernah engkau sadari. Aku bahkan ingin mengajari bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu. Setiap hari Aku menantikan sepatah kata, do'a, pikiran, atau ucapan syukur dari hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali Aku menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini engkau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapa-Ku. 
               Aku sendiri bertanya-tanya, apakah salah-Ku kepadamu ? Rezeki yang Aku limpahkan, kesehatan yang Aku berikan, harta yang Aku relakan, makanan yang Aku hidangkan, atau anak-anak yang Aku rahmatkan ? Apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-Ku?. Percayalah Aku selalu mengasihimu dan Aku tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-Ku, memohon perlindungan-Ku, dan bersujud mengahdap-Ku. . . 


Ya Rabbi, hamba takut sewaktu-waktu diri ini mati dengan rasa sombong, rasa dengki, rasa buruk sangka, rasa iri, rasa tamak dan lebih menakutkan rasa melupakan kehadiranMu. .
Ya Rabbi ijinkan hamba selalu mengenalmu, dan mendekatkan diri ini kepadaMu. .
Bagaimana hamba menaklukan rasa itu apabila Engkau jauhkan hamba. .??








By Mega Puspitasari

Tidak ada komentar: