Minggu, 21 Oktober 2012

Kisah kasih kehidupan # part thirteen

Assalamualaykum wr.wb. . .

Apakabar iman'y hari ini ...? smoga semakin baik dan selalu mengenal allah yach sahabat, , :)

       Kemarin aku baru ja bertemu dan bersilahturahim bersama ukhti-ukhtiku calon bidadari surga. Rasanya senang sekali :), sebuah nikmat iman bisa berkumpul kembali dengan saudari-saudariku yang cantik berkumpul dan mengaji bersama-sama. Tapi aku belum bisa menyalurkan ilmu kepada yang belum bisa merasakan'y . . :(
        Pagi ini juga aku kehilangan kesadaran agy, diri ini ga sadar seperti terasa di dunia lain sebentar semua terlihat gelap seperti ada di belahhan bumi mana gitu yang tak ada alat penerangan dan terasa melayang tidak terkendali tiba-tiba lemas dan saat kembali pulih mama sudah ada disampingku. . apakah aku pingsan..? yach, kali ini terjadi di humz saat mama ada disampingku, suara mama terdengar waktu terasa lama saat itu, aku merasakan takut, takut sekali, mama maafin ega. Ya allah, kado itu blum aku selesaikan aku masih berusaha menghafalkan'y aku takut sebelum menyelesaikan'y aku belum bisa memberikan kado terindahku kepada mama dan papa. . karena hanya itu aku bisa mempersembahkan'y buat kedua orangtuaku tercinta. Ya allah izikan aku bisa mengkhatamkan'y. . :), aku niatkan dan akan berusaha . . 

jiwa boleh saja menangis,
hati boleh saja sedih,
namun mulut ini cukup menyebut nama-nama indahNYA. .



By Mega Puspitasari

Kamis, 18 Oktober 2012

Kisah kasih kehidupan # part tweleve

assalamualaykum wr.wb..

Apakabar iman'y hari ini...??? Insyaallah smoga selalu tetap terjaga dengan apik dan masih mengingat allah swt... :)

     Semangat pagiiiiiii,, alhamdulillah keadaan sehat dan masih tetap semangat di pagi hari jum'at ceria... hahah : D (smile'y,, smile'y kurang xixixi..). Pagi ini ega sedang ngulik membuat wordpress, ada yang tau wordpress (acungkan jari telunjuk'y yang tinggi ^.^ l). Yupzz, Sebenarnya sama aja sich wordpress dengan blogspot sama-sama menampilkan tulisan/artikel yang di buat di internet dari hal pribadi sampai hal yang mengutip.. hehe, tapi walaupun sama ada perbedaan'y dari kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan'y. Mungkin karena hobi ega seneng menulis apa aja toh dari pengalaman pribadi sampai kutipan-kutipan dari orang or buku jadi kurang cukup kalau punya satu (wkwkw, terlihat rakus soal yang nama'y tulis menulis), ega ga pingin ketinggalan dari yang lain rasanya ingin punya artikel banyak disetiap ada kecanggihan teknologi (hahah, ini nich sudah terkontaminasi nich... ;) tak apalah kalau yang baik-baik dan bermanfaat betul ga sahabat... : D ). 
       Karena ega orangnya selalu ingin mencoba akhirnya ega buat dech situs ananazzahrah.wordpress.com iseng-iseng buat nambah koleksi tulisan di internet dan gaya dikit...heheh. Tapi ega blum ngisi di humz baru tentang tulisan terbaru :( maklum masih beradaptasi baru ngutak ngatik sedikit kalau udah akrab baru dech mungkin ega bisa berpindah-pindah humz di sahabat muslimah or ananazzahrah. . . hehe enak yach punya humz dua (padahal dalam kenyataan blum punya satu pun masih numpang bareng ortu :( ). Oupz cuap-cuapnya sekian dech. . cuma mau pamer humz baru . . hahah ; D





By Mega Puspitasari

Selasa, 09 Oktober 2012

♥ Tak habisku berdo'a menjadi kekasih halalmu ♥

Assalamualaykum wr.wb . . .

Dear calon imamku nan jauh disana :)

Untuk sebuah yang tak bisa ku janjikan apa- apa . .


Ya Rabbi, 
ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,
berfikir sebelum bertindak,
santun dalam berbicara,
tenang ketika gundah,
diam ketika emosi melanda,
bersabar dalam setiap ujian.
Jadikanlah kami orang yang selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,
sebijaksana Umar bin Khattab,
sedermawan Utsman bin Affan,
sepintar Ali bin Abi Thalib,
sesederhana Bilal,
setegar Khalid bin walid radliaallahu'anhum... aamiin ya rabb..




By Mega Puspitasari

Sabtu, 06 Oktober 2012

# Salahkah aku mencintai dia . .? ? #

Assalamualaikum wr.wb . .


          Aku terkedu apabila persoalan itu keluar dari mulut salah seorang shabat yang aku kenali, aku baru sadar bahwa memang saatnya jiwa remaja yang ingin mengenal cinta, namun apa yang boleh aku buat ? Dia telah jatuh cinta, apa yang boleh aku bualkan kepadanya tentang cinta ? Aku mencongak kata-kata yang bakal ku susun, agar dia tidak menyalahi arti cinta. . .

Apakah cinta yang sebenarnya ? 
Bagaimana islam memandang cinta ? 
Bagaimana pula jika cinta menghampiri kita ?

Cinta atau mahabbah asalnya bermakna bening dan bersih. Boleh diartikan juga air yang melimpah ruah selepas hujan turun dengan lebatnya. Oleh itu boleh disimpulkan al mahabbah sebagai luapan hati dan gejolak rindu ketika diselubungi keinginan untuk bertemu dengan kekasih. Cinta boleh membawa sengsara juga boleh membawa kebahagiaan, tergantung kepada bagaimana kita mengurus cinta itu. Islam memandang cinta dalam 3 perspektif.
  1. Mencintainya karena allah swt. (cinta sepasang suami istri, bernikah untuk mengelakkan maksiat, mengikuti sunah nabi)
  2. Cinta yang mendatangkan murka allah swt (cinta nafsu birahi)
  3. Cinta yang mubah (cinta tidak sengaja, cinta pandangan pertama, merahasiakan dan menahan diri)
Jadi bagaimana untuk mengurus perasaan cinta yang menghampiri kita ? mana mampu kita hendak menolak cinta yang datangnya tanpa diundang. Memang perasaan cinta tidak boleh ditahan dan dibendung, cuma kita hendaklah berlaku jujur dan menyalurkannya mengikut kehendak syariat. Perasaan "cinta suci remaja" memang biasa diucapkan... Cuma syaitan memainkan peranan dalam menggelincirkan kita kepada kemungkaran dan larangan allah. Tanpa kita sedari kita telah melanggar larangan allah karena memang adat bercinta mereka mendakwa bahwa cinta mereka tulus dan suci... Ingatlah bahwa yang haram itu tetap haram walau apa keadaannya sekalipun cuma kita yang kadang-kadang cuba menghalalkannya dengan membuat perbagai alasan, itu dan ini. Disisi allah ia adalah satu dosa dan setiap dosa layaknya adalah neraka.


Dalam hadis nabis riwayat ibnu majah :
"Tidak ada yang lebih patut bagi 2 orang yang saling mencintai kecuali nikah"

Apa nikah ? 
Tidak mungkin ! Hidup masih tergantung, bagaimana untuk menikah ?

Dalam surah Al-Isra:32, "Janganlah kalian mendekati zina"
Ah ! tidak berzinapun dianggap mendekati zina ? bingung juga.
Sabda nabi, "Janganlah engkau bersendirian dengan seorang wanita... tidaklah bersendirian kecuali ketiganya adalah syaitan"

        Sahabatku, kau seorang remaja muslim yang baik, tidak akan berdalih lagi untuk mengelak dari perkataan allah dan rasulNYA, mampukah sahabat tidak berdalih lagi ?. Bagi sahabat-sahabatku yang sudah jatuh cinta rasakan cintamu di dalam hati, berusahalah untuk melupakannya buat sementara waktu dan sibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat. Tahanlah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama seperti mengelamun, berangan-angan membayangkan wajahnya yang tampan atau cantik dan menggoda. Bersabarlah menghadapi ujian cinta ini. Jagalah batas pergaulan dan perliharalah kehormatan diri. Jangan biarkan cinta yang mubah ini menjadi cinta  yang salah. Berdoalah kepada allah agar dipertemukan kamu jika dia paling sesuai untukmu, agamamu dan keluargamu. . apabila tiba masanya nanti, apabila jodohmu ada insyaallah kamu akan ditemukan dalam hubungan yang diredhai oleh allah swt.
Lakukanlah perkara ini agar dirimu tidak rawan :
  1. Tundukkanlah pandanganmu dari perkara-perkara yang oleh menaikkan nafsu
  2. Hindari dari berdia-duaan dan ikhtilat
  3. Hindari dari menonton film atau drama atau cerita cinta yang mengasyikan
  4. Hindari bacaan novel yang menghanyutkan hati kita lantas tergoda dengan perangkap cinta palsu
  5. Hindari lagu-lagu cinta
  6. Fahami maksud "teman akrab" berlainan jenis
  7. Sibukkan dengan mengaji dan berzikir
  8. Berpuasalah untuk memendam perasaan nafsu dan rindu
  9. Menikah saja jika sudah benar-benar mampu dari segi fizikal, keuangan, emosi dan intelekmu...
Boleh jika kamu tidak mau, janganlah bersedih, syurga allahkan lebih indah, alangkah baiknya allah. Sanggupkah kita mengkhianatiNYA ? bukankah DIA yang telah menciptkan dan memelihara kita selama ini? Tidakkah DIA lebih baik dan sesuai, maka lebih pantas untuk dicintai ?


Rasulullah bersabda :
"Tidak sempurna iman seseorang hamba sehingga ia lebih mencintai Allah daripada mencintai anaknya, orang tuanya dan semua manusia"

Siapakah yang dapat menolong kita di hari akhirat nanti ? kekasih kah ?? Tentu tidak. Karena itu tetaplah tersenyum dan berlapang dada dalam menghadapi cinta ini. Insyaallah allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik, kekasih yang suci dan soleh/solehah yang bergelar suami dan isteri di dunia dan akhirat nanti, Insyaallah. . .
        Namun sahabatku, jika kamu dan kekasihmu sudah tidak boleh dipisahkan lagi, cintamu sudah terlalu mencengkam kalbu, tidurmu sudah tidak lena lagi, makanmu sudah tidak lagi kenyang, mandimu sudah tidak lagi basah, maka menikahlah. . . demi menjaga kesucian syariat dan memelihara satu rantaian zuriat masa depan yang bersih, suci dan soleh sepanjang generasi zaman. .  Insyaallah. . .

Apalah arti cinta jika kau melihatnya hanya sebatas fisik saja
apalah arti cinta jika tak ada pengorbanan
apalah arti cinta jika kau menangis namun dia yang kau tangisi tak merasakan kesedihanmu
apalah arti cinta jika kau mengaharapkannya namun dia berjalan dengan yang lain. .
Itu bukan cinta saudariku. .
cinta sejati ketika kau melihatnya maka kau akan merasakan kehadiran allah swt disisimu. .
ketika kau mencintainya maka disetiap tarikan nafasmu selalu terurai doa-doa untuknya . .
Ketika lafaz itu dia ucapkan dan allah swt menjadi saksi itulah cinta sesungguhnya  . . :)




Catatan : SAHABAT "DUMAY"

Selasa, 02 Oktober 2012

# Aku ingin berjilbab. Bukan jilbab hati saja #

Assalamualaikum wr.wb

Apakabar imannya hari ini. . ? Insyaallah masih selalu mengingat allah dan smoga selalu diberikan nikmat kesehatan yach.. :)

        Saudariku yang cantik sudahkan memakai jilbab dan menutup aurat. Ingat..! segala yang ada pada diri ini hanya sebuah titipan dari allah swt. sepatutnya kita harus menjaga, dan merawatnya agar tidak rusak. .
Saudariku yang cantik, indah dech apabila seorang wanita berpenampilan sederhana dan melabuhkan pakaiannya dari atas hingga ujung kakinya, karena allah swt sudah menciptakan wanita itu indah dan makhluk yang sangat lembut. . .
Ingat kah sabda Rasulullah yang berkata "Sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalihah". dan dalam Surat cinta allah swt diterangkan, "Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan memelihara kehormatan (kemaluan) mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya, dan hendaklah mereka menutupkan kerudungnya kedadanya.." (Qs. An-Nur: 31).
Saudariku yang cantik yuk simak satu kisah insyaallah bisa jadi bahan renungan buat sahabat juga buat diri ini yang masih banyak sekali kekurangan . . .:)
-----------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------
              Di suatu hari ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah, hanya satu kekurangannya ia tak mau berjilbab menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawaba, "insyaallah", yang penting hati dulu yang berjilbab." jawab wanita itu. Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya tapi jawabannya tetap sama.
             Hingga di suatu malam ia bermimpi sedang berada di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sunga yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan disela-sela jarinya. Ia tidak sendiri, ada beberpa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita itu, wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.
"Assalamualaikum, saudariku..."
"Walaikumusalam, selamat datang saudariku."
"Terimakasih, apakah ini surga ?"
wanita itu tersenyum. "Tentu saja bukan, saudariku. ini hanyalah tempat menunggu sebelum surga."
"Benarkah?" 
tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini."
wanita itu tersenyum lagi.
"Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?"
"Aku selalu menjaga waktu sholat dan aku menambahnya dengan ibadah sunah."
"Alhamdulillah."
Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka, dan ia melihat beberapa wanita yang berada ditaman mulai memasukinya satu persatu. 
"Ayo, kita ikuti mereka."  kata wanita itu sambil setengah berlari
"Apa dibalik pintu itu?" Katanya sambil mengikuti wanita itu
"Tentu saja surga, saudariku." larinya semakin cepat.
"Tunggu.. tunggu aku..". ia berlari namun tetap tetap tertinggal.
Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak kepada wanita tersebut,
"Amalan apa yang telah kau lakukan hingga kau begitu ringan?"
Sama denganmu, saudariku." jawab wanita itu sambil tersenyum. Wanita itu telah mencapai pintu, sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu,
"Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?"
Wanita itu menatapnya dan tersenyum, lalu berkata
"Apakah kau tak memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?"
ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.
"Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke surgaNYA tanpa jilbab menutup auratmu?"
Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata,
"Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai dihatimu karena niatmu adalah menghijab hati."
Ia tertegun... lalu terbangun beristigfar lalu mengambil air wudhu, ia tunaikan sholat malam. Menangis dan menyesali perkataannya dulu. Berjanji pada allah sejak saat itu akan menutup auratnya. . .




By Mega Puspitasari



Kamis, 27 September 2012

@ Meneladani 4 Perempuan Dambaan Surga @

Assalamualaikum wr.wb

Apakabarnya iman hari ini..? Insyaallah harus selalu baik dan smoga dalam lindungan allah swt. . :)
sekedar berbagi ilmu nich muslimah ... ;)


   Di era serba instan ini, banyak godaan materi yang senantiasa dihadapi oleh kaum perempuan. Namun untuk menghindari godaan-godaan tersebut kita selalu diingatkan oleh Allah untuk memulai sesuatu hal dengan bersyukur. Bersyukur dengan apa yang dalam diri, khususnya bersyukur terhadap segala hal yang tidak tampak, seperti ketaatan, kesehatan diri, ketenangan yang ada di dalam hati, serta lingkungan yang baik. Itulah nikmat syukur yang harus kita dahulukan, sebelum mensyukuri hal lain.
   Terkait dengan qalbu, kita juga harus melakukan permohonan maaf dan memaafkan. Tak sedikit keadaan yang membuat kita jengkel atau sedih, dimana di luar kendali kita. Oleh karena itu, setiap hari diusahakan kita berintrospeksi diri dengan meminta maaf dan memaafkan. Jangan sampai ketika kita berbuat amalan, masih ada satu ganjalan dalam hati yang kita rasakan, yaitu mendendam. Saudaraku, ketika kita ditanya, "Bagaimana menjadi perempuan dambaan syurga?", kita tidak perlu mencari buku atau browsing internet, karena allah telah memberikan pedoman lengkapnya, yaitu melakukan perbuatan dan ibadah yang didambakan oleh syurga, sesuai Al-Qur'an dan As- Sunnah.
   Saat ini perempuan identik dengan kecantikan lahiriah, sampai-sampai banyak produk kecantikan yang memberikan iming-iming kulit putih dalam waktu satu minggu. Sayangnya tidak jarang para perempuan tidak melihat berapa harga yang ditawarkan. Asal bisa putih dan cantik, mereka berharap bisa membayar berapapun. Padahal, ada kecantikan yang tak akan pernah pudar yaitu yang ada dalam qalbu. Kecantikan itu berupa ketaatan kepada Allah, kesederhanaan, kelembutan dan pengorbanan.
Dalam Surat An-Nahl (16): 97 berbunyi: "Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa telah mereka kerjakan."
   Dalam surat tersebut kita mengerti, bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal kebajikan harus disertai iman. Ketika iman sudah bersemayam dalam qalbu, dan ketika melakukan kebaikan maka Allah akan membalasnya dengan balasan yang baik pula. Melalui media elektronik kita bisa melihat, perempuan yang mempunyai paras cantik dan kepintaran, dipuja-puja di ajang Miss Universe. Tak dapat dipungkiri, jika beberapa remaja mengidolakan mereka. Melihat fenomena tersebut, para ibu harus menanamkan pada anak-anak mereka sejak dini, bahwa perempuan yang didamba syurga buka mereka yang bergelar Miss Universe atau Putri Indonesia, tetapi seperti yang ada dalam sebuah hadist berikut ini:
"Wanita paling utama di surga adalah Khadijah binti Kuwalid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imrah dan Asiyah binti Muzahim istri Fir'aun."(HR. Ahmad dan Thabrani)
   Perempuan dambaan al qur'an adalah sebagaimana Khadijah, Fatimah, Maryam, maupun Asiyah. Kita sebagai perempuan harus meneladani sifat-sifat mereka, bukan meniru sifat-sifat Miss Universe, Putri Indonesia atau perempuan-perempuan yang masih jauh dari syariat Islam atau masih melanggar perintah allah swt.
   Berbicara tentang Khadijah binti Khuwalid, ada ucapan Rasulullah untuk Ummul Mukminin Khadijah kita yaitu "Allah swt tidak akan memberikan wanita pengganti untukku yang lebih baik darinya. Ia beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar kepadaku. Ia mempercayaiku ketika orang-orang mendustakanku, ia menghiburku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku. Ia memberiku anak keturunan ketika istri-istriku yang lain tidak bisa memberinya untukku." Kisah tersebut menjelaskan bahwa saat Rasulullah mendapatkan wahyu di Gua Hira maka Khadijahlah adalah wanita pertama yang menenangkan, sekaligus beriman dan mempercayai Muhammad sebagai Rasul. Ketika itu, Khadijah juga mengorbankan hartanya untuk berjuang di jalan Allah, Masyaallah. Begitulah Khadijah, wanita yang penuh pengorbanan selama hidupnya. Ketika berbicara tentang Fatimah binti Muhammad, maka dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Fatimah menggantikan fungsi ibunya dalam mengurusi ayahnya Rasulullah saw, setelah ibundanya wafat. Ia hidup dalam kesederhanaan dan sifat yang paling menonjol adalah tidak pernah mengeluh akan kekurangan hartanya. Begitu pula Asiyah binti Muzahim. Ia adalah suri tauladan bagi wanita beriman. Ia adalah istri Fir'aun, pemimpin yang mengaku Tuhan, sangat berkuasa, kafir dan menggetarkan istana, karena kesyirikan dan paganismenya. Meski istri seorang Fir'aun, iman Asiyah sangat dalam. Hubungannya dengan Allah sangat kuat, pemahamannya luar biasa, ucapannya halus, logikannya tajam dan permintaannya halus. Dan perempuan terakhir dambaan Al Qur'an adalam Maryam ibunda Isa AS. Dalam surat Ali Imron ayat 42 tertulis: "Hai maryam sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa hidup dengan kamu)." Ia adalah satu-satunya perempuan suci yang melahirkan putra tanpa ayah. Satu-satunya perempuan yang namanya disebut dalam Al Qur'an beberapa kali. Bahkan ia menjadi nama salah satu surat dalam Al Qur'an . . 




Sumber Saling Sapa

Senin, 24 September 2012

♥ ˇ͜ ˇ ♥ Surat dari Tuhan ♥ ˇ͜ ˇ ♥

Assalamualaikum wr.wb. . .

Apakabarnya iman hari ini . . ? Insyaallah masih dalam lindungan allah swt dan baik-baik sahabat... :)

     Ijinkan malam ini ega untuk cuap-cuap agy. Dah lama ga cuap-cuap tapi maaf yach kalau cuap-cuapnya aga mengigau kemana-mana . .hehe (maklum bobo'y terlalu lelap dalam balutan duniawi... astagfirullah) doakan agar ega bisa terbangun agy dengan lebih baik (aamiin..:) ). Ada rasa sedih yang tak bisa ega gambarkan untuk hari ini. Mungkin ega lupa sesuatu, Maaf . . .!!

------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------
        Saat kau terbangun di pagi hari, Aku memandangmu. Berharap kau akan berbicara kepada-Ku. Meski hanya sepatah kata untuk minta pendapat-Ku atau sekedar bersyukur kepada-Ku atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini dan kemarin. Namun, Aku melihatmu begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. Aku kembali menanti dirimu saat engkau sedang bersiap. Aku tahu, akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-Ku. Akan tetapi, ternyata engkau terlalu sibuk.
     Disuatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau akan berbicara kepada-Ku, tetapi engkau berlari ke telepon dan menelepon seseorang untuk mendengarkan berita terbaru. Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepada-Ku.
        Sebelum makan siang, Aku melihatmu memandang kesekeliling. Mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepad-Ku. Itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut nama-Ku dengan lembut sebelum mereka menyantap rezeki yang Aku berikan. Akan tetapi engkau tidak melakukannya. Bagi-Ku tidak apa-apa, masih ada waktu tersisa dan Aku berharap engkau akan berbicara kepada-Ku. Saat engkau pulang ke rumah, kelihatannya masih banyak hal yang harus engkau kerjakan. Lalu setelah tugasmu selesai, engkau pun menyalakan TV dan banyak menghabiskan waktu untuk menontonnya. Kembali, Aku menanti dengan sabar. Begitu juga saat engkau menikmati makananmu, engkau lupa tidak berbicara keapad-Ku.
          Saat engkau tidur, Aku berpikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, engkau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatah kata pun nama-Ku engkau sebut. Tidak apa-apa, karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu. Aku telah bersabar lebih lama dari yang pernah engkau sadari. Aku bahkan ingin mengajari bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu. Setiap hari Aku menantikan sepatah kata, do'a, pikiran, atau ucapan syukur dari hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali Aku menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini engkau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapa-Ku. 
               Aku sendiri bertanya-tanya, apakah salah-Ku kepadamu ? Rezeki yang Aku limpahkan, kesehatan yang Aku berikan, harta yang Aku relakan, makanan yang Aku hidangkan, atau anak-anak yang Aku rahmatkan ? Apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-Ku?. Percayalah Aku selalu mengasihimu dan Aku tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-Ku, memohon perlindungan-Ku, dan bersujud mengahdap-Ku. . . 


Ya Rabbi, hamba takut sewaktu-waktu diri ini mati dengan rasa sombong, rasa dengki, rasa buruk sangka, rasa iri, rasa tamak dan lebih menakutkan rasa melupakan kehadiranMu. .
Ya Rabbi ijinkan hamba selalu mengenalmu, dan mendekatkan diri ini kepadaMu. .
Bagaimana hamba menaklukan rasa itu apabila Engkau jauhkan hamba. .??








By Mega Puspitasari

Rabu, 12 September 2012

Kisah kasih kehidupan # part eleven

Assalamualaikum wr.wb...

Apakabar sahabat .. ? smoga keadaannya selalu sehat dan baik yach..^_^
dan semoga dalam lindungan allah swt. aamiin...

          Dah lama ga berbagi cerita nich,, mmm... bentar agy ega akan di wisuda dan esok ada acara yudisium jurusan di kampus. Ega hanya minta doa'y moga setelah ega diwisuda, ega dapat menggunakan ilmu yang ega dapatkan dari dosen-dosen tercinta bermanfaat untuk yang lain juga. . . murobi ku pernah bilang bersedekah dengan ilmu itu tak akan putus walaupun kita tlah tiada karena ilmu yang baik itu akan bermanfaat, kita menyampaikan kepada si A lalu si A menyampaikan lagi ke si B dan si B menyampaikan lagi ke si C dan begitu selanjutnya. Ega baru sadar ilmu itu adalah harta kita untuk akhirat kelak. Saat murobiku bercerita seperti itu, beruntung yach teman-temanku yang kuliah mengambil ilmu keguruan apalagi bisa jadi guru ato dosen pasti mereka sudah merancangnya untuk bekal kelak. Tapi bekal ega apa ..??, ega ga pantang menyerah ega selalu bercita-cita membuat orang pintar (ku akui walaupun diri ini kurang pintar eits tapi bukan membuat orang pintar dalam hal negatif pintar copet, pinter boong ... welk  it is bad :P).             
          Malam ini dalam hati ega kebayang waktu itu berjalan dengan cepat, bila kemarin ega mempunyai keputusan yang tepat pasti ceritanya akan lain. Tapi ega akan jalankan terus sampai akhir :). Tiap jangka 3 tahun ega menyelesaikan study dimulai SMP sampai menyelesaikan Diploma III. 9 tahun sudah ega menunggunya lama, waktu 9 tahun itu tidak lama untuk ega menunggu tapi kata orang ega itu menyia-nyiakan waktu selama itu. Sia-sia karena yang ega tunggu sudah berbeda alam. . . :'( tapi kehadirannya masih selalu ada bukan disampingku agy tapi dalam hatiku T.T . . hahah, itu kisah SMP ku dulu (kecil-kecil dah main cinta-cintaan, tapi asli walaupun masih smp yach baukencur gitu tapi pikirannya dah dewasa walaupun suka tapi ga malu-maluin kaya orang dewasa sekarang, diumbar-umbar)... heheh, waktu dulu kata dia juga jangan dekat-dekat ada yang melihat...hahah bagiku itu konyol, sekarang ega hanya bisa menangis dan tersenyum mengingatnya tapi ega percaya pasti masih ada seorang adam yang baik karena sekarang ega baru melihat adam itu, siapa ..? (rahasia hanya allah swt. yang tahu :) ) tapi ga  100% ega membuka pintu hati itu karena semisal pintu kehilangan kunci aslinya kunci duplikat tak akan sama seperti kunci aslinya ... heheh (istilah apa itu baru denger..hihih) hanya hati ega ja yang tau... wadaw malam ini main hati euy... uhuy ... aselole... hahah ngikutin gaya teman-teman gaul....
             Hufh,, setelah ini mungkin ega akan menetap ditempat daerah asal ega di purwakarta tapi harapan ega, ega ga ingin berpisah dengan kota bandung dengan segudang ilmu agamanya dan banyak orang-orang sholehah'y apalagi mengenal ukhti-ukhtiku dan guru ngaji yang selalu memberikan pengajaran berharga untuk ega jalankan. . . Buat papa dan mama terimakasih udah bisa kasih kepercayaan untuk ega bisa sekolah dibandung walaupun itu sangat merepotkan kalian berdua, karena setiap pulang ega bukan bawa seneng tapi bawanya penyakit...hihi.. selalu ja tepar tapi alhamdulillah allah swt. memberikan mama yang luar biasa merawat ega dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang. . :) sekarang mungkin petualangan ega cukup, tinggal ega memberikan kebahagiaan kepada mama dan papa. Perjuangan ega yaitu optimis. . . :)
Optimis itu penting, optimis untuk hidup, optimis untuk lebih baik lagi, optimis untuk mencapai target and any other...heheh (walaupun orang menganggap ega lemah, rapuh tapi ega yakin ega mampu karena ega mempunyai kelebihan yang ga orang lain punya). . . Oia, ega dah lama belum silahturahim ke mesjid DT agi, pingin jadwal malam jum'at ini ega dengerin ceramah Aa Gym langsung. Dulu saat SMA saat Aa ceramah di TV2 ega selalu ingin sekali dengerin secara langsung ceramah2nya duduk mendengarkan kajian-kajian dimesjidnya, Alhamdulillah allah swt. selalu mendengarkan rintihan hati hambanya, ega mendapatkan kesempatan sekolah dekat dengan pondok pesantren ustad Aa Gym. Awalnya ega ga tau tempatnya digegerkalong, dan kira gegerkalong itu jauh ternyata dekat dan alhamdululilla setelah berkenalan dengan orang-orang sholehah, mbak-mbakku diCMT dan ukhti-ukhtiku di CMT yang memberi tahukan ega. Dan alhamdulillah walaupun sebentar ega bisa mengikuti kajian muslimahnya tiap sebulan sekali mabit dan kajian tiap hari minggu. Dan itu kenangan berharga buat ega apalagi bersama ukhti-ukhtiku yang cantik dan sholehah calon bidadari surga allah swt. Smoga suatu saat ega masih bisa bersilahturahim ke mesjid DT...^-^
aamiin....




By Mega Puspitasari

Minggu, 02 September 2012

Kisah kasih kehidupan # part ten

Assalamualaikum wr.wb ...

Apakabar sahabatku..? :)
smoga dalam keadaan sehat selalu yach...^^

Biarlah aku seperti awan,
saat angin bertiup, aku akan pergi bersamanya. 
Dan ceritaku seperti air yang mengalir,
mencari arah tujuan yang tak bertepi.

    Tonight ega saw in the sky there was a big red moon, beautiful as it is not as big as usual. Hufht, ega chance disappeared again. Limit your last short story contest is closed and ega not send the manuscript. Many have been designed but action'y ega can not. Sometimes what we want now can not be achieved but there will be a chance to grab a moment.

Bila aku dapat mengatakannya sekarang,
apa waktu esok akan berubah.
Kemarin adalah kenangan, sekarang adalah perjuangan dan esok adalah impian.

"Good luck, 
fighting . . ^^"  
the above sentence is the sentence the spirit of the person who scrawled a meaning in my life. Someone who ega love in the sense of friendship. It was the first time there is someone who can open the little iron door in my heart.

Ketika aku melihat sebuah jalan yang panjang, 
mungkin aku sudah tak bersama dia.
Ketika aku merubah arah perjalananku,
Sadar itu adalah keputusanku,
Terjatuh dalam sebuah perjuangan,
mungkin keputus asaan bertamu dalam jiwa,
saat itu aku sadar jalan itu masih panjang.
Ingin berbalik arah dan kembali namun itu semua seperti jembatan yang putus .



By Mega Poespitasari

Kamis, 23 Agustus 2012

"Khaulah binti Azur" @ Ksatria berkuda hitam @

Assalamualaikum wr.wb. . .

Apakabar sahabat . .? smoga kabarnya selalu diberikan kesehatan baik jasmani maupun rohaninya jangan lupa mengucapkan syukur kepada allah swt (alhamdulillah, dasyat allahu akbar . . :D)

              Malam ini ega akan memperkenalkan salah satu wanita islam yang perjuangannya dikenang dan diabadikan sampai sekarang, perempuan pemimpin semangat peperangan pada zaman rasulullah (eitz, sahabat rasulullah bukan para kaum ikhwan saja tetapi akhwat pun bisaa. . .hehe genre tak masalah yang penting semangaaattttt ^o^).
 Walaupun bulan Ramadhan sudah pergi namun ibadah rutin yang selalu dijalankan jangan ikutan pergi juga...hehe
Tetap semangat karena allah swt. ^o^ i
                                                               
                                                                           @#$#@
           Dibawah naungan islam, harkat perempuan dihormati dan ditinggikan. Perempuan diberi keleluasaan berkiprah tanpa melupakan kodratnya. Hal ini mendorong bermuculannya tokoh-tokoh Muslimah yang andil menegakkan Islam. Mereka berilmu, berakhlak mulia, taat beribadah, fasih membaca al qur'an, bahkan turun ke medan perang membantu perjuangan kaum muslimin. Dimedan perang, para mujahidah sebagai tim kesehatan yang bertugas mengobati para pejuang yang terluka. Ada juga yang bekerja didapur menyediakan makanan, memberikan minum para pejuang. Dan ternyata peran pejuang Muslimah ini tidak hanya dibalik layar. Beberapa mujahidah angkat senjata dan berani melawan para musuh. Seperti perang yang dipimpin Khalid bin walid melawan pasukan Romawi. Tiba-tiba muncul seorang pejuang menunggang kuda ke tengah peperangan. Sosoknya sulit dikenali karena mengenakan pakaian jubah tertutup berwana gelap. Dan yang terlihat hanya garis matanya yang tajam, dari atas kuda, sosok pejuang itu dengan tangkas menyabetkan pedangnya ke arah musuh. Sekali sabetan tiga tentara Romawi tewas ditangannya.
          Kehadiran pejuang misterius ini membangkitkan semangat tentara islam yang nyaris dipukul mundur Romawi. Satu per satu musuh berhasil ditaklukkan Khaulah binti Azur si sosok misterius yang mengenakan cadar. Disaat yang sama, pasukan muslim penasaran, siapakah sosok dibalik cadar tersebut ? Khalid bin Walid yang memimpin tentara islam pun tidak mengenalinya. Untuk menjawab rasa penasarannya, ditengah medan perang kuda Khalid diikuti pejuang yang lain diarahkan mendekati posisi Khaulah. "Demi allah yang telah melindungi seorang pejuang yang berani membela agama-Nya dan menentang kaum musyrik. Tolong buka wajahmu!". Teriak Khalid. Khaulah belum mau menjawab pertanyaan pimpinan perang karena masih banyak musuh yang harus dihadapinya Khalid mengejar, lalu mengulangi pertanyaannya. Khaulah pun menjawab, "Aku Khaulah binti Azur, aku melihat kakaku, Dhirara tertangkap. Aku datang untuk menolongnya membebaskan kakakku yang berperang dijalan allah." Para pejuang islam terkejut mengetahui pejuang misterius itu ternyata seorang perempuan.
          Kehadiran Khaulah dimedan perang andil memenangkan perjuangan tentara Islam. Tapi bagaimana nasib kakaknya karena sampai akhir peperangan keberadaannya belum diketahui. Teka-teki itu pun terjawab setelah Romawi mengajak damai. Dhirara ditawan diHoms, karena telah membunuh anak raja dan banyak tentara Romawi. Khaulah tidak mau tinggal diam, ia memohon kepada pimpinan perang untuk bergabung membebaskan kakaknya Khaulah pun kembali berlaga dimedan perang dengan jubah serba tertutup. Gema takbir dan keyakinan kuat akan pertolongan Allah berhasil menyelamatkan Dhirara.

'Si Pedang Allah

          Jika gelar "pedang allah" di kalangan pria disematkan untuk Khalid Ibnu Walid di kubu perempuan julukan itu ditujukan pada Khaulah. Namanya tercatat sebagai mujahidah yang berani melawan musuh-musuh Islam. Didukung fisiknya yang mempunyai tubuh tinggi, tegap, dan sangat gesit. Keberanian Khaulah bukan tiba-tiba melainkan sejak kecil sudah belajar berkuda, menombak, dan berpedang. Sang kakak, Dhirara bin Azur adalah tempat ia belajar seni berperang. Dhirara yang juga pasukan tentara islam sering kali menceritakan kepada adiknya bagaimana kemenangan islam disetiap medan perang. Dari pengalaman kakaknya tersebut keinginannya berperang semakin kuat. Selain berani di medan perang, Khaulah dikenal memiliki strategi jitu menghadapi musuh. Ini terbukti saat ia bersama sejumlah Muslimah menjadi tawanan Perang Sahura. Ketika itu, Khaulah bergabung sebagai tim kesehatan dan logistik. Sialnya, para mujahidah ini ditangkap tentara Romawi. Mereka dikurung berhari-hari di bawah pengawalan ketat pasukan musuh. Walaupun tanpa sejata di tangan. Khaulah memberontak, ia menyusun strategi agar bisa menyelamatkan diri bersama teman-temannya. Langkah awal yang dilakukan Khaulah ialah memotivasi mereka agar mau bebas sebelum dilecehkan para tentara musuh.
         "Wahai para pejuang allah, apakah kalian rela menjadi tukang pijit tentara Romawi ? Apakah saudara semua mau menjadi hamba orang-orang kafir yang nyata-nyata dilaknat Allah ?", "Relakah saudara semua dihina, dilecehkan bangsa Romawi ? Dimana harga diri kalian sebagai muslimah ?", sindir Khaulah membangkitkan semangat para mujahidah. Para mujahidah pun sepakat dengan apa yang dilontarkan Khaulah, "Demi allah sebagai muslimah kami mempunyai harga diri. Tapi apa yang bisa kita lakukan tanpa senjata, tentara siap menyerang kalau kita memberi perlawanan". kata seseorang. Khaulah tidak kehilangan akal. Walaupun bukan senjata sesungguhnya. Khaulah mengajak para mujahidah memanfaatkan apa yang ada disekitarnya seperti tiang-tiang dan tali kemah. Hal yang penting para mujahidin yakin pertolongan allah pasti datang untuk melepaskan para pejuang muslimah dari tentara Romawi, "Ingatlah syahid lebih baik bagi kita daripada dihinakan kaum kafir!". tegas Khaulah. Setelah menyusun strategi dan menentukan waktu yang tepat Khaulah memimpin "pasukannya". Sebelum bergerak Khaulah berpesan, "Wahai saudara-saudara jangan sekali-kali gentar dan takut. Kita semua harus bersatu dalam perjuangan ini. Patahkan tombak mereka hancurkan pedang mereka ucapkan takbir!". Khaulah dibantu Ifra binti Ghaffar, Umi binti Utbah, Salmah binti Zari, Ran'ah binti Amalun, dan Salmah binti Nu'man memukul pengawal dengan tiang hingga tewas. Satu tombak kini dalam genggaman Khaulah. Sementara itu mujahidah lain menyerang para pengawal yang berkeliaran di sekitar penjara. Rupanya para pengawal tidak siap menghadapi serangan para mujahidah yang membuat mereka lari tunggang langgang. Khaulah berhasil memimpin penyerangan dan membebaskan semua tawanan.


          Subhanaallah, allahu akbar semangat seorang muslimah yang berjuang membela agama islam. 
Doa seorang Ukhti,"Ya allah dekatkanlah saudari-saudariku agar mampu menegakkan agamaMu seperti para mujahidah2 tangguh yang telah lalu ikatkan dan kuatkan ukhuwah kami agar kami muslimah dapat berjalan dan berlari kembali menggapai semangat membela agamaMu, Ya Rabb bantu para muslimah calon bidadari surga ini untuk dapat menggapai ridhoMu disetiap tarikan nafasnya."




By Mega Puspitasari

Minggu, 19 Agustus 2012

@ Menyambut Hari Raya Kemenangan @

Assalamualaikum wr.wb..



Sebelas bulan kita sebar dengki dan prasangka,
Sebulan penuh kita tebar kasih sayang sesama,
Dua belas bulan kita berinteraksi penuh salah dan khilaf,
Di hari suci nan fitri ini, kita cuci hati, kita buka pintu maaf,
Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin. . .

           Apakabar sahabat, ,? smoga dihari nan suci ini kita dapat membuka lembaran baru dan menjadi insan yang lebih baik lagi sampai bertemu bulan ramadhan berikutnya. . .aamiin :)
Sudah tradisi yach, selesai shalat idul fitri dari humz ke humz kita saling silahturahim kesesama tetangga (kali ini ega ga pulkam nich ke jateng lihat berita macetnya gile booo, stay at humz..) tak lupa sungkeman dengan kedua orang tua, mencicipi makanan (xixixi, ga ketinggal yang satu itu mah.. langsung hajarrrr...eits tapi bukan maruk juga rezeky ga boleh ditolak..: p) dan berkeliling-keliling kompleks. 3 tahun nich ega kan jadi warga tak dianggap maklum sering pulang pergi (kya orang sibuk aje..: p) jadi ada banyak perubahan terhadap tetangga ega, dilihat-lihat ada warga baru dan ada juga warga yang lama get out (alias pindah). Selama meminta maaf dengan sesama banyak juga sich yang mudik disekitar lingkungan humz jadi ga semuanya ega kunjungi (udah kayak sensus penduduk aje nich..hihi). 
            Ramadhan tahun ini juga berbeda dengan yang sebelumnya karena tahun ni ega kehilangan 2 orang dalam keluarga, kakek dan bukde. . (hiks). Kemarin ega masih bisa sungkem ke kakek dan nenek, sekarang ega tinggal memiliki nenek dan lebaran ini ega hanya bisa tahu kondisi nenek via telfn . . . Sedih, manusia ga ada yang tahu esok kita akan menjadi apa dan bagaimana..??, hanya bisa berusaha untuk menjadi lebih baik dari yang kemarin, tapi harus tetap semangat dihari raya ini jangan bersedih harus terus berusaha menjadi baik dan berdoa agar dapat bertemu dengan bulan ramadhan selanjutnya dalam keadaan yang lebih baik ega... aamiin :) 
              Sekarang sesi cerita aje dech, seharian tadi ega mengunjungi humz pakde dan bukde ega yang ada disekitar kopo dan cikampek, sudah tradisi yang lebih muda itu harus mengunjungi yang lebih tua karena ibu dan bapak itu sama-sama anak terakhir jadi tiap lebaran kebiasaan ega selalu diajak silahturahim ke humz pakde2 dan bukde2 ega kalau ga pulkam pasti diajak keliling di sekitar jakarta, cikampek dan bekasi. Bertemu dengan mbak2ku dan mas2ku, emang sich kita itu kalo ktemu hanya tiap hari raya saja coz mas dan mbakku dah sibuk gawe dan kuliah jadi libur yang menyatukan kita saat lebaran tiba maklum klo kita ga terlalu akrab buat sekedar curhat dan mengobrol butuh berpikir untuk memulai topik apa yach yang seru ...heheh. Banyak perubahan yang terlihat, dimulai dari hubungan yang harus terus dijaga. Kenapa ibu dan bapak selalu mengajak ega dari kecil berkeliling-keliling mengujungi saudara/i yang satu dengan yang lain agar ega terbiasa tetap menjaga tali silahturahim antara saudara/i dan sewaktu-waktu misalkan ortu tak ada agi silahturahim itu masih ada jangan sampai mati obor (ibu slalu bilang begitu -,-'). Memang susah dengan sifat yang ega miliki seperti ini ega hanya bisa berdoa smoga ada hidayah yang masuk kedalam diri ini agar ega dapat berubah (wew terkesan seperti satria bajahitam .. --'). Dari kecil ega orangnya cuek, pemalu dan pendiam mengenal orang tuch butuh waktu yang lama sekaliiiiii sampai harus bisa nyaman menurut ega, entah itu sifat yang aneh dan  memusingkan (sendirinya pusing apalagi orang lain... tuing-tuing), jadi ibu sudah ga kaget agy kalau ega kadang banyak temen kadang asat/surut karena yang asat itu seleksi eleminasi dari ega (hehe,, aneh banget tapi dah ga asing agy kalau rasa kesendirian itu selalu datang).
                 Dan malam ini segitu ja, hanya bisa berbagi pengalaman sedikit dengan obrolan yang ngelantur kemana-mana tapi moga tahu hikmah yang dapat diambil (yaitu jangan mati obor kata ibu ^^). Hari ini istirahat lebih awal, waktu sudah menunjukkan pukul 22.45 WIB tepatnya didaerah purwakarta. . .







By Mega Puspitasari

Jumat, 17 Agustus 2012

Kisah kasih kehidupan # part nine

Assalamualaikum wr.wb..

Apakabar sahabat . . ? smoga kesehatan selalu allah swt berikan . . . :)

"Bagaimana kamu ingkar kepada allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, kemudian Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan." (QS. Al-Baqarah:28)
             
            Kematian adalah rahasia yang sudah ditulis di kitabNYA lahul mahfuz, entah kapan itu terjadi bisa saja tahun depan, bulan depan, besok bahkan bisa 1 jam agy kita akan bertemu malaikat sang pencabut nyawa. . .
Bulan Ramadhan ini ega kehilangan seorang bukde sebelumnya ega kehilangan kakek tercinta pada bulan mei lalu, sekarang dibulan Ramadhan ini ega kehilangan budek ega. Keluarga ega sedang berduka cita kembali, kehilangan kakak dari papa. Hampir setahun bukde berjuang hidup melawan penyakit kanker ganasnya dan allah swt berkehendak lain, tanggal 12 agustus kemarin perjuangan budek berakhir, kini budekku sudah tidak merasakan sakit agy dan sudah bisa beristirahat dengan tenang. Ega sedih karena ega ga bisa ikut nengokin dan mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir. . . 
            Manusia hidup hanya semata-mata mengumpulkan amalan baik didunia ini, bersyukurlah orang-orang yang diberikan umur panjang dan kesehatan karena diberikan kesempatan untuk mengumpulkan banyak amal. . . Ega hanya bisa mengingatkan kehidupan hanya sementara dan akhirat yang kekal. Kini budekku sudah bisa bertemu dengan kakek dan nenek disana dan ega hanya bisa berdoa smoga beliau bertemu dan berkumpul di surgaNYA yang indah yang telah dijanjikan didalam kitabNYA al quran. . . ^^
           Dan bagi yang ditinggalkan, ini semata-mata adalah ujian yang diberikan dari allah swt . . . :) . Papa, pakde2 dan seluruh keluarga sudah ikhlas melepaskan. . 









By Mega Puspitasari

Sabtu, 04 Agustus 2012

Kisah Kasih Kehidupan # part eight

Assalamualaikum wr.wb. . .

Apakabar iman'y sahabat hari ini..? Insyaallah selalu baik n mengingat allah swt.
Apakabar sahabat..? Insyaallah masih selalu diberikan nikmat kesehat dari allah swt.

        Mmm.. kali ini ega corat-coret'y siang, biasa malam (hehe seperti kelelawar : p) tapi sekarang mau hidup normal agy (biasanya ga normal ych ga . . -,-'). . . Karena semalam alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk bersilahturahim ke mesjid DT dan alhamdulillah bisa i'tikaq disana maka saya masih bisa menulis disiang hari ini yang cerah (gile bahasanya formal dah : p). . .heheh
       Ilmu yang ega kemarin dapatkan adalah tentang kesabaran n keikhlasan. Tau ga sich..? (ga tau. .) kemarin tuch ega agy sedih bangeeetttttttttttttt, kenapa..? karena ega belum bisa belajar sabar n ikhlas kemarin rasanya itu ega udah bikin kecewa. Apalagi orangtua, ega bingung untuk melarikan diri kemana (mank dikejar pos satpam mana bu, koq bingung..??) kebetulan tadi malam adalah malam ke 17 dibulan Ramadahan (apa hubungan'y..?). Seharusnya ega sudah bisa pulang, karena ega rindu rumah. Rencana ega akan i'tikaq dimesjid deket rumah untuk menyambut lailatul qadar bersama keluarga tapi karena takdir berkata lain yang membuat ega tertunda untuk pulang akhirnya pupus dech (kya nama lagu aja.. : p). Planing ega gagal, rasanya gak ada rasa sabar n ikhlas agy dalam diri ega hanya nafsu... (Astagfirullah. .). Yach kemarin mau nangis ga bisa, mau ngomel-ngomel ga bisa hanya tempat yang damai (mesjid) yang bisa membawa ega tenang jauh dari kemarahan. . .
         Ega baru ingat arti sabar n ikhlas, sekarang Allah agy mencoba ega apakah ega bisa sabar untuk menghadapinya n ikhlas untuk menerimanya. Kemarin di DT kebetulan ketemu ukhti yang sama-sama agy punya masalah juga, kita curhat (hoho, dua orang yang punya masalah bertemu menjadi satu). Disini ega jadi tempat curhatan ukhti tersebut walaupun sama-sama punya masalah tapi masalah kita berbeda. Ega bermasalah dengan nilai ega yang tidak begitu memuasakan ditambah agy dengan keluarga sedangkan ukhti tersebut masalahnya tentang teman n lingkungannya (beda jauhkan . . tapi klop, Allah yang mempertemukan kita di mesjid DT). Tapi ternyata masih ada juga yang lebih berat ujiannya dibandingkan ega, (belum bisa memaknai rasa syukur PR yang belum selesai T.T)
ega jadi ingat sebuah ayat Al qur'an yang artinya : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji agy" (QS. Al ankabut: 2). Seseorang yang mengaku beriman pasti allah swt menguji keimanannya apakah orang tersebut benar-benar beriman, tidak mungkin keimanan ia ambil dengan mudah harus menempuh ujian-ujian yang ada di depan. Ega ibaratkan keimanan itu seperti buah kelapa yang berada jauh diujung pohon kelapa, kalau ega ingin menikmati buah kelapa yang segar itu tentu harus mendaki agar mendapatkan buahnya. dimulai dari memanjat dan banyak sandung-sandungan saat ega ingin mengambil buah kelapa tersebut n pada saat mendapatkannya ega bisa merasakan kenikmatan dari buah kelapa itu, segar dan enak (hua... blum buka puasa --"). Sama dengan keimanan kalau ega ingin mendapatkan level keimanan yang lebih baik maka setiap episodenya allah akan memberikan skenario kesayangannya buat ega jalankan. Namun tes keimanan tersebut tidak hanya kesengsaraan aja bisa jadi kesenangan yang didapatkan itu adalah tes pula yang allah berikan kepada hambanya.
"Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar..." (QS. Al Baqarah:115-157)
      Ternyata allah swt masih menganggap ega ada n sayang dengan diberikan ujian-ujian terus, sama dengan kuliah dikasih ujian-ujian terus walaupun bosan tapi itu syarat buat kelulusan... hufht... memang berbicara itu mudah tapi pada saat di hadapkan n harus mengatasinya itu sulit. . . 

ega percaya dengan salah satu ayat vaforit ega yang berbunyi :
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" (QS. Al Insyirah: 6)



By Mega Puspitasari

Kamis, 26 Juli 2012

Kisah kasih kehidupan # part seven

Assalamualaikum wr.wb...

Apakabar iman'y hari ini. . .?? smoga selalu mengingat (ﷲ) allah dan baik-baik saja ^-^
Apakabar'y sahabat...? smoga selalu diberikan nikmat sehat oleh (ﷲ) allah .. aamiin.. insyaallah ...:)

    Semangaaaaattttttttt pagiiiiiiiiiii ^o^ (walaupun sudah malam harus tetap semangat .. hihi)
mmm... ega kali ini agy pingin banget jalan-jalan ke pantai... seharian tadi alhamdulillah ega lihat pemandangan subhanaallah yang bagus-bagus, lihat kebun teh walini, lihat kebun karet, lihat hamparan sawah, lihat gunung-gunung, lihat jembatan cisoka (kalau ga salah nama'y itu pokok'y yang deket tol cipularang gitu ~,~), lihat deretan rumah2 penduduk yang begitu bagus deket tol cipularang... subhaanaallah seperti luas sekali, sungguh hebat yach ciptaanNYA. .
     Hampir kalau berangkat ke Bandung, pasti ega selalu disuguhkan pemandangan yang luar biasa hebat seperti itu, ga kebayang pokoknya tak ada yang sekaya dan sehebat kecuali Sang Pencipta yaitu (ﷲ) allah swt. kalau sombong atau mengaku diri ini hebat rasanya malu sekali karena ada Sang Pencipta yang lebih hebat segala-galanya. . .
       Yang ega liat tadi baru sebagian kecilnya saja belum yang lainnya, contohnya seperti pemandangan dipantai...hehe (apa hubungannya ᶫ᷂ᶫ??)... Rasanya ingin sekali ega lihat pantai, lihat matahari terbenam, lihat ombak, lihat perahu ...


ega ingin sekali bermain pasir pantai yang putih, yang lembut, yang selalu bersinar-sinar. Yang bisa ega tulis-tulis sesuatu diatas pasirnya dan sewaktu-waktu disapu oleh ombak yang selalu berkunjung ketepi... Rasanya ingin sekali bertemu lautan yang kalau ega lihat jauh seperti tak ada ujungnya, seperti dikejauhan terlihat bumi yang lain sangat jauh sekali ....
    Bermain-main disisi pantai, bermain sepedah, berlari-lari, bermain air rasanya seperti bebas . . .
melihat air yang bening seperti intan, berwarna hijau dan biru kadang kalau ketepi seperti lapisan kaca rasanya seperti indah. . .
Birunya laut menyatu dengan birunya langit seperti tak ada pemisahnya dihiasi awan-awan putih, subhanaallah sepertinya sungguh indah karya cipta yang () Allah berikan di dunia ini...ᴖ͜ᴖ 
              Lihat perahu dan hewan laut seperti lumba-lumba, ikan, kura-kura, bintang laut dsb semua itu ga bisa ega temui di daratan. . . 

  



           Dan yang paling sangat ega ingin lihat saat melihat matahari terbenam dimana detik-detik bumi akan mengubah wujudnya menjadi malam di situ terlihat matahari seperti ditelan oleh bumi, yang tadinya bulat, lama-lama lenyap seperti tertelan oleh permukaan, warna lautpun berubah menjadi orange kecoklatan dan akhirnya gelap... subhanaallah,,


rasanya ega suka banget pantai, ingin punyai sebuah rumah yang berada disisi pantai bisa melihat terbit dan terbenamnya matahari, mendengarkan deburan ombak, rasanya damai, dan keren...hehehe. . .
        wow, pokoknya imajinasiku malam ini  ingin sekali pergi ke pantai, selalu ingin melihat mahakaryaNYA yang begitu luar biasa hebat tidak ada yang menandingi . . . ♥ . . .mmm, suatu saat pingin sekali berkunjung ke pantai yang indah di INDONESIA :) (kalau bisa di seluruh dunia. . .heheh)





By Mega Puspitasari

Minggu, 22 Juli 2012

Arti sebuah waktu ײַ♦ Renungan ײַ♦

Assalamualaikum wr.wb....

Apakabar iman'y hari ini . . .?? Insyaallah semoga dalam lindungan dan selalu mengingat allah . . . ᴖ͜  ᴖ
Apakabar'y hari ini sahabat...?? Insyaallah smoga selalu diberikan nikmat kesehatan untuk menjalankan aktivitas hari ini. . . 


            Sebelum beraktivitas jangan lupa baca basmalah agar selalu diberikan kelancaran, kemudahan dan kesuksesan untuk menjalankannya . . ;)
Sahabat, pernahkah kita bermuhasabah..? merenungi setiap detik nikmat-nikmat yang pernah kita dapatkan. Ega pagi ini sedang membaca buku "Surat dari Tuhan", iseng-iseng habis subuh langsung buka buku dan menemukan sebuah bacaan apa arti setiap waktu yang kita jalani... 

            Coba kita bayangkan bersama. Ada sebuah bank yang memberi kita pinjaman uang sejumlah Rp.86.400,- setiap paginya. Tanpa pernah putus, uang itu harus kita gunakan. Pada malam harinya, bank akan menghapus sisa uang yang tidak kita gunakan selama satu hari. Coba tebak, apa yang kira-kira kita lakukan ? Tentu saja berjuang menghabiskan semua uang pinjaman itu tanpa kecuali.
           Pada dasarnya setiap diri kita memiliki bank semacam itu. Kita menyebutnya dengan "Waktu". Setiap pagi, ia akan memberikan kita 86.400 detik. Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak kita gunakan untuk tujuan baik karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada kita semua. Ia juga tidak memberikan waktu tambahan. Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untuk kita. Setiap malam ia akan menghanguskan yang tersisa. Jika kita tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa diri kita. Kita tidak bisa menariknya kembali. Bahkan, kita tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan harinya, Kita harus hidup didalam simpanan hari ini. Maka dari itu, Investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan kita.

Oleh sabab itu . . .

Agar tahu pentingnya waktu 1 tahun, tanyakanlah pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu 1 tahun bulan, tanyakanlah pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar tahu pentingnya waktu 1 minggu, tanyakanlah pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu 1 jam, tanyakanlah pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu 1 menit, tanyakanlah pada orang yang ketinggalan pesawat.
Agar tahu pentingnya waktu 1 detik, tanyakanlah pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar tahu pentingnya waktu 1 mili detik, tanyakanlah pada peraih medali perak Olimpiade. . . .






By Mega Poespitasari


Sabtu, 21 Juli 2012

♥ Sepucuk Surat dari Suriah ♥

Assalamualaikum wr.wb...




      Malam itu udara dingin menusuk tulangku, aku terdiam dalam diam, hanya hembus napas dan bunyi detak jantungku yang kudengar bersamaan dengan bunyi jam dindingku yang menunjukkan bahwa setiap detik waktuku telah ku lewati dalam diam malam itu. Aku terduduk dihadapan jendela kamarku yang menampakkan indahnya langit malam, hiasi bulan yang memancarkan sinarnya dan bintang-bintang bertaburan menambah indahnya kekuasaan Sang Maha Pencipta Kupandangi dengan seksama setiap bagian keindahan malam itu. Hatiku tak henti mengucap asma.-Nya, berzikir dan terus mengagungkan-Nya. Air mataku tak terasa membasahi kedua mataku, jantungku semakin cepat berdetak, pikiranku melambung jauh memikirkan sesuatu namun entah apa, dalam hati diriku mengadu pada-Nya "Ya Allah,indahnya hari ini untukku aku bersyukur atas semua nikmat dari-Mu kini aku dapat menikmati indahnya malam ini namun mengapa hari ini seperti ada bagian yang kosong merasa seperti kehilangan merasa ada sesuatu yang membuatku merasa tak pantas untuk menerima semua yang telah Engkau beri merasa bahwa seharunya tidak hanya aku yang merasakan indahnya malam ini apakah aku telah melupakan sesuatu ? Tapi apa itu ? Begitu kerasnya kah hatiku hingga aku melupakan sesuatu itu dan juga tidak mengetahuinya ? Begitu egois kah aku hanya memikirkan kebahagiaan hidupku saja hingga aku melupakan sesuatu yang seharusnya bisa aku rasakan ? Ya Allah maafkanlah aku ?".
      Jam dinding dikamarku terus berdetak, menunjukkan waktu sudah pukul 11 malam. Udara semakin menusuk tulangku, hatiku masih merasa kehilangan sesuatu kini mataku sebam karena telah cukup lama aku menangis, menangis rasa kegelisahanku, kuputuskan untuk segera tidur agar aku dapat bangun disepertiga malam nanti, mencurahkan isi hatiku yang gundah ini kepada-Nya, bercengkerama dengan-Nya dalam kekhusyukkan. Kurapikan tempat tidurku, ku matikan lampu kamarku, kutarik sehelai selimut tebal untuk mengurani rasa dingin yang menusuk tulangku, tiada henti hati, pikiran dan lisanku mengucap asama-Nya Subhanaallah, Walhamdulillah, Wa laa illaha ilallahu Allahu Akbar berharap diriku bisa bertemu dengan-Nya disuatu tempat yang indah dalam mimpiku... Aamiin... akhirnya mataku terpejam dan diriku telah terlelap dalam tidur...

                                                                              @#$%%$#@

      Seorang wanita paruh baya dengan seorang anak kecil menghampiri diriku yang sedang terduduk di atas sebuah batu di samping sungai yang mengalirkan airnya yang jernih di sekelilingnya dihiasi bunga-bunga yang cantik membuat hatiku sangat damai. Kini wanita paruh baya dan anak itu semakin dekat menghampiri diriku, kulontarkan senyum pada mereka dan mereka pun membalasnya dengan senyum yang sangat menghangatkan hatiku. Semakin dekat dan semakin jelas kini ku melihat wajah mereka wajah wanita paruh baya itu sangatlah cantik dan bercahaya tubuhnya terlindungi dengan seuntai jilbab putih yang panjang begitu pula anak kecil itu terlindungi dengan jilbab yang membuatnya terlihat seperti bidadari kecil. Subhanaallah anak itu berlari kecil menghampiriku, sesekali ia berbalik kepada wanita paruh baya itu untuk mengisyarakan agar bersegera dan mempercepat langkahnya senyum simpul di wajah keduanya tetap menghiasi seolah tak ingin kehilangan senyumnya itu untukku. Anak itu sampai terlebih dahulu di hadapku, matanya yang bulat memancarkan sinar ketulusan napasnya terengah-ngah namun senyum simpul di bibirnya tak hilang sedikitpun, ia memandangku dengan baik, begitupun aku membalas memandangya dengan penuh ketulusan "Ibu ayo cepat, aku sudah sampai aku sangat bahagia. ayo cepat bu, kemari". Ternyata wanit paruh baya itu adalah ibu dari anak itu. Ibunya mempercepat langkahnya hingga akhirnya sampai dihadapanku, tepat disamping anak itu, napasnya terengah-ngah namun senyumnya tetap bertahan diwajanya seolah tak ingin sedikitpun hilang dari wajahnya lalu keduanya mengucapkan salam "Assalamualaiku Wr.Wb" dengan terus aku mempertahankan senyumku untuk keduanya. Tanpa ragu anak itu memelukku dengan erat pelukannya sungguh tulus menghangatkan tubuhku, ia mencium keningkku dan sembari mengelus kedua pipiku dan semakin erat setelah itu ia memelukku. Lalu sang Ibu berkata "Sudah nak kita harus bersegera waktu kita tidak banyak". suaranya yang lembut dan sedikit serak terlontar pada kami yang sedang menikmati hangatnya pelukan itu. Ibunya tersenyum penuh harap padaku, matanya menatap lembut diriku. Anak itu mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya sebuah kertas coklat yang kusam tergulung rapi dengan terikat oleh daun bambu yang sudah kering ia meniup dan mengusap gulungan kertas itu dengan lembut seolah memastikan bahwa tidak ada debu di kertas itu, ia menatapnya lalu memeluknya gulungan kertas itu kedadanya mata bulatnya tertutup sepertinya ia sedang berdoa dengan sangat penuh harap, lalu gulungan kertas itu ia berikan padaku tepat dihadapanku ia berkata, "Aku sangat percaya bahwa kau akan memahami dengan baik isi gulungan kertas ini aku percaya bahwa kau dapat menolongku, ibuku, ayahku, kakak dan adikku dan semua saudaraku aku sangat bahagia bertemu denganmu. Allah telah mengabulkan permohonan dalam doaku dan engaku adalah jawaban atas permohonanku engaku adalah seseorang yang sangat aku tunggu seseorang yang akan aku sayangi mulai hari ini hingga mungkin aku telah tiada nanti karena Allah lah aku bertemu denganmu karena Allah lah juga aku percaya bahwa engkau dapat menolongku hanya karena Allah aku bisa menyampaikan ini padamu aku mencintaimu karena allah. Aku menunggumu kini aku telah bertemu denganmu aku sampaikan ini padamu, aku harus segera pergi untuk menyampaikan kepada yang lain aku sangat menyayangimu meski aku tak bisa berlama-lama memelukmu dan bersamamu tapi aku yakin allah akan mempertemukan aku dan kamu di tempat dan waktu yang terbaik." Anak itu lalu memelukku sangat erat, air matanya kurasakan membasahi baju lengan kananku. Ibunya pun ikut memelukku dengan sangat lembut air mataku tak terbendung, kutertegun dalam pelukan yang sangat-sangat hangat itu. Perlahan mereka melepas pelukannya dariku, mereka tersenyum sembari mengusap air mata  di pipi mereka. "Karena Allah pertemuan ini terjadi lakukanlah segala sesuatunya hanya karena allah. Kami yakin engkau dapat membantu kami dengan semua kemampuanmu dan dalam bentuk apapun yang terbaik yang dapat engkau berikan, kami harus pergi, semoga Allah mengizinkan kita bertemu kembali dimanapun dan kapanpun itu, aku mencintaimu karena Allah,” anak kecil itu pun mengatakan kalimat yang diucapkan Ibunya diakhir secara bersamaan, “Aku mencintaimu karena Allah.” Ucapan itu sangat lembut dan menggetarkan hatiku, kubalas sepenuh hatiku “Aku pun mencintai kalian karena Allah”. Mereka tersenyum dan mengucapkan salam “Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,” berbalik dan berjalan dengan penuh keyakinan, semakin cepat dan sesekali berbalik untuk melihatku, tersenyum dan melambaikan tangan. Ingin rasanya aku mengikuti mereka, namun semakin cepat mereka melangkah, semakin cepat dan terus semakin cepat seolah aku tak dapat mengejarnya, kini sosok mereka seperti dua buah titik yang sangat jauh, sosoknya hilang seperti siluet yang tenggelam di waktu senja. Aku hanya terdiam, ditemani oleh matahari yang akan bersiap tenggelam dalam senja, hening dan begitu tenang, air sungai yang bergemericik, hembusan angin yang menghampiriku dan suara-suara binatang di senja itu bersatu menjadi harmoni yang indah, sangat indah. Kupandangi gulungan kertas yang telah lama kugenggam, hatiku tak mengerti apa maksud ini semua, diriku bertanya dalam hati “Apa isi gulungan kertas ini? Mengapa mereka memberikannya kepadaku?”. Perlahan kubuka dengan apik daun bambu yang mengikat gulungan itu, aku tak ingin gulungan itu rusak sedikitpun, lalu kubuka dengan perlahan gulungan kertas itu, ternyata itu adalah selembar kertas yang sepertinya sudah cukup kotor dengan tulisan yang ditulis dengan tinta hitam yang mungkin juga sudah hampir kering, namun masih bisa kubaca tulisan di kertas itu dengan jelas, dengan penuh keyakinan dan kesungguhan, kubaca lembaran kertas itu:

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Saudaraku yang baik hatinya, dimanapun kini engkau berada. Semoga engkau dalam keadaan sehat dan baik, dalam keadaan iman yang kuat, azzam yang kokoh dan hati yang selalu bersyukur. Begitupun dengan diriku, aku selalu berusaha untuk menjaga kesehatan dan kondisiku, menjaga kekuatan imanku, mengokohkan azzamku dan bersyukur selalu kepada-Nya, meski aku tahu ini sangat sulit untukku, namun aku selalu berusaha untuk itu, karena mungkin kondisiku kini berbeda denganmu, kini aku dalam kondisi yang sangat-sangat tak pernah kubayangkan dalam pikirku.

Saudaraku yang baik hatinya, aku sudah cukup lama menunggumu, menunggu untuk menyampaikan ini semua kepadamu, sejujurnya aku berharap engkau yang akan dengan sendirinya mengetahui kondisiku dan saudaraku disini yang mereka adalah saudaramu juga, tapi dirimu tak kunjung mengetahuinya, mungkinkah engkau tidak tahu atau mungkinkah engkau tidak ingin tahu bagaimana kondisi kami disini, aku tak tahu, yang terpenting sekarang adalah aku sudah menemukanmu, menemukan orang yang sudah lama aku nanti, tak penting lagi apakah engkau peduli atau tidak padaku dulu. Banyak yang ingin kuceritakan padamu, sangat banyak, aku tahu mungkin ini tidak penting bagimu dengan berbagai macam kesibukanmu yang kini sedang engkau jalani, tapi engkau harus tahu bahwa ini penting untukku dan penting untuk saudaramu disini, aku mohon dengarkan semua ceritaku, setelah itu aku tak peduli engkau akan menganggap ini penting ataukah biasa saja, kuserahkan padamu.

Saudaraku yang baik hatinya, ceritaku dimulai ketika aku merasa sedang berada dalam kondisi terbaikku, pagi itu seusai aku sarapan, seperti biasa aku melakukan ritual yang penting untukku yaitu memeluk dan mencium Ayah, Ibu, Kakak dan Adikku, mengucapkan kata “Aku sangat mencintai kalian karena Allah, aku selalu ingin bersama kalian, do’akan agar aku bisa menjadi seseorang yang bermanfaat untuk semua orang disekitarku,” dengan tersenyum selebar mungkin dan tulus juga penuh kasih, aku tak ingin menyia-nyiakan hariku, karena aku tak tahu sampai kapan aku bisa melakukan ritual ini kepada mereka, engkau tahu bukan bahwa aku sangat menyayangi mereka? begitupun engkau menyayangi Ayah, Ibu, Kakak dan Adikmu disana?.” Setelah itu aku memulai aktivitasku, kuawali selalu dengan Bismillah, aku tak pernah melupakan kebiasaan ini, karena ini adalah kebiasaan kita, kebiasaan yang utama yang kita lakukan, apakah engkau melupakannya? aku harap engkau tidak melupakan kebiasaan ini (aku tersenyum dan membayangkan indahnya senyummu pula). Lalu aku pergi ke tempat dimana aku menuntut ilmu, tempat yang mungkin engkau juga memilikinya disana, entah lebih bagus atau bagaimana kondisinya, aku tidak tahu, tapi yang terpenting kita sama-sama untuk mencari ilmu untuk menjadi seseorang yang dapat menegakkan agama Allah, apakah engkau ingat itu? prinsip hidup kita, “Kita harus mencari ilmu untuk menegakkan agama Allah”, aku harap engkau tidak melupakan hal ini pula. Aku sedang terduduk di meja belajarku, dengan penuh kesungguhan aku belajar dan memperhatikan setiap apa yang guruku ajarkan kepadaku, karena aku tidak mau tertinggal materi pelajaran sedikitpun, kurasa engkau pun begitu disana, Tidak ingin meninggalkan materi pelajaranmu sedikitpun karena ingin menjadi yang terbaik, betul kah begitu?. Namun mimpiku serasa akan berakhir di hari ini, di meja belajarku ini, entah mengapa hari ini ada sesuatu yang berbeda dengan hatiku, sedari pagi ada sesuatu yang membuatku tak enak, aku sangat takut, sangat takut..

Ketakutanku di hari ini ternyata terjadi, tiba-tiba muncul bunyi desingan peluru yang sangat keras seolah menghancurkan gendang telingaku, terdengar dari setiap sudut, suara menggelegar bom dan runtuhnya dinding-dinding bangunan, teriakan seorang anak yang memanggil ibu dan ayahnya, jeritan dan tangisan orang-orang yang mencari orang yang dikasihinya, aku tak mengerti apa yang terjadi, apa sebenarnya yang terjadi, aku sungguh tidak tahu dan tidak mengerti, ketakutan menyelimuti diriku, aku hanya bisa memejamkan mataku, menangis sembari mengucap asma-Nya, aku takut, tubuhku dingin dan bergetar hebat, suara-suara itu semakin keras, aku sungguh sangat takut. Brakkk! Sepertinya sesuatu menghantam tubuhku, aku tak tahu mungkin itu reruntuhan dinding, aku tidak ingin membuka mataku dan tidak ingin melihatnya, nyeri terasa di seluruh tubuhku, semuanya hitam, gelap dan kelam, aku tak mengerti apa ini. “Apakah ini adalah hari akhir itu? Apakah ini adalah hari dimana Israfil meniupkan sangkakalanya?” aku tidak tahu. Tiba-tiba aku terbangun, berusaha menguatkan seluruh jiwaku untuk melihat apa yang terjadi, rasa pusing yang sangat hebat terasa di kepalaku, penglihatanku buram, hatiku berdebar kencang, namun aku ingin tahu apa yang terjadi, perlahan kukumpulkan semua kekuatan yang tersisa padaku, pada saat itu aku memohon kepada-Nya agar aku diberikan kekuatan sebesar apapun agar aku bisa mengetahui apa yang terjadi, aku terus berdo’a dan menguatkan diriku, namun aku sudah tak sanggup, rasanya mungkin aku akan mati pada saat itu, namun muncul dipikirku wajah Ibuku, Ayahku, Kakak dan Adikku, keluarga dan saudaraku yang sangat aku cintai, aku tersadar dan terpikir bagaimana dengan mereka, bagaimana kondisi mereka, aku ingin melihat mereka, aku ingin memeluk dan mencium mereka, aku ingin bersama mereka. Kau tahu, Dia memang Sang Maha Penolong dan Maha Pemberi, aku merasakan kekuatan yang begitu hebat, rasa sakitku seketika hilang, tubuhku yang lemah kini mulai bangkit, kugerakan tubuhku dan kumulai menyingkirkan satu persatu reruntuhan yang menindih tubuhku, aku dapat melihat semuanya dengan jelas, semua sahabatku tergeletak tak berdaya tertindih oleh meja belajar dan reruntuhan gedung tempat belajarku, tubuhnya penuh dengan darah, melihat itu aku hanya bisa menangis dan tiada henti meminta kekuatan kepada-Nya. Kucoba panggil nama sahabat-sahabatku berkali-kali, namun tak ada satu suarapun dari mereka, hanya gaungan suaraku yang terdengar. Ku hampiri mereka dan kucoba mengangkat reruntuhan yang menutupi tubuh mereka, namun tidak ada satupun dari mereka yang selamat, mereka sudah tiada, sudah tiada... Sahabat-sahabat seperjuanganku telah pergi, aku telah kehilangan mereka. Aku terus berteriak, mungkin akan ada yang menolongku, namun tiada juga yang datang menolongku, longlonganku tak berarti, tapi aku tak menyerah, karena yang aku inginkan pada saat itu adalah aku ingin bertemu dengan keluargaku, aku terus berusaha menerobos reruntuhan dinding dihadapanku, terlihat sesosok guru-guruku yang tak berdaya, ku hampiri namun mereka sudah tiada, guru-guru yang mengajariku kini sudah pergi, aku hanya bisa menangis dan terus menangis. Rasa ingin bertemu keluargaku semakin kuat, aku terus berjuang untuk dapat menemui mereka, akhirnya aku dapat keluar dari reruntuhan  gedung tempatku belajar itu, aku lihat sekelilingnya, semua gedung hancur dan tiada berbentuk, semua orang di sekitarku menangis, berteriak dan mencari-cari orang yang mereka sayangi, tiada henti pula mereka menyebut asma-Nya, mayat bergeletakan dijalanan, berlumuran darah dan bahkan ada yang tidak jelas bentuknya, bagian tubuhnya ada yang hilang. Aku belum tahu apa yang terjadi, namun ku bergegas pulang kerumahku, namun aku kesulitan mencari karena semua gedung di sekitar rumahku hancur, aku sudah tak berdaya dan berpikir mungkin keluargaku telah tiada, namun aku tetap berusaha untuk mencarinya, karena aku sangat menyayangi mereka, kau tahu itu kan, aku sangat-sangat menyayangi mereka!. Akhirnya aku menemukan reruntuhan rumahku, ku terjang reruntuhan rumahku, kucari keluargaku satu persatu, pertama kutemukan sosok Ibuku tergeletak dengan tubuh yang tertutupi reruntuhan, aku tak kuasa menahan tangisku, Ibuku yang sangat kucintai kini sudah tiada, aku telah kehilangan dia, perlahan aku singkirkan reruntuhan itu, kuangkat Ibuku ke sesuatu tempat yang cukup bersih dari reruntuhan, kuletakkan ia disana karena aku harus mencari yang lain. Satu-persatu telah kutemukan, namun tiada yang selamat, Ayahku kutemukan dalam keadaan tertimpa sebuah lemari buku dirumahku, Kakakku tertindih reruntuhan dan tertusuk oleh kerangka besi tembok rumahku, adikku ia berada di samping tak jauh dari kakakku, tubuhnya yang lemah karena masih bayi tertindih oleh tembok yang cukup besar. Satu-persatu kubawa mereka ke tempat dimana Ibuku diletakkan, aku sungguh sudah tidak kuat, aku menangis dan terus menangis, kupandangi satu persatu  wajahnya, kucermati setiap bentuk tubuhnya, kupeluk dan kucium mereka satu persatu, dengan pelukan dan ciuman yang seperti kulakukan di ritual pagiku. Kututup mereka dengan sehelai kain putih yang kotor, dimana kain itu adalah sprei kasur Ibuku yang tersangkut di reruntuhan, aku mendo’akan mereka dengan sepenuh hatiku, aku tak boleh bersedih dan meratapi, aku harus berjuang kuat dan bersyukur karena Allah masih menghendaki nikmat kehidupan untukku, mungkin agar aku bisa menolong saudara-saudaraku yang lain, ya!, semua orang disini adalah keluargaku, saudaraku dan aku harus menolong mereka. Dengan penuh keyakinan kutinggalkan jenazah Ibu, Ayah, Kakak, dan Adikku, karena aku yakin Allah akan menjaganya, dan aku yakin bahwa aku akan bertemu mereka di syurga nanti, aku tahu bahwa mereka pergi karena mereka akan bertemu dengan-Nya, aku yakin itu. Lalu aku pergi untuk mencari tahu mengapa ini terjadi, bagimana kondisi orang-orang di sekitarku, bagaimana kondisi negaraku, dan bagaimana aku harus bertahan untuk menolong semua saudaraku.

Saudaraku yang baik hatinya, kini aku hidup bersama saudara-saudaraku yang masih diberikan kesempatan hidup oleh-Nya, kami hidup dalam kesederhanaan dan apa adanya. Mungkin memang kami harus bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh-Nya akan nikmat hidup kami, namun hehidupan yang kami jalani disini sekarang tidak seperti dulu lagi, hari-hari kami dipenuhi dengan ketakutan dan kegelisahan,hari-hari kami diwarnai ancaman dari tentara-tentara yang kami tidak tahu apa yang mereka inginkan, hari-hari kami dihiasi dengan suara-suara desingan peluru, gelegar bom, mesin tank para musuh, tangisan dan jeritan orang-orang yang kehilangan orang yang disayangi, rintihan orang-orang yang sakit, lingkungan kami tidak indah seperti dulu, kini di setiap sudut terlihat gedung-gedung telah hancur, dipinggir jalan tergeletak banyak jenazah, lumuran darah sudah menjadi biasa untuk kami, fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah, toko penjual makanan, bahkan masjid sekalipun hancur, kini kami tinggal hanya diatapi oleh kain-kain yang tersisa di reruntuhan bangunan, pakaian kami pun sudah tak karuan, kami pakai apa yang ada, yang paling sedih untuk kami adalah sulitnya untuk beribadah kepada Allah, jangankan air untuk berwudhu atau mandi, untuk minum pun sudah susah, tapi kami selalu tak melupakan shalat bagaimana pun kondisi kami karena kami yakin Allah Maha Meringankan, kami juga sedih karena tidak bisa membaca al-qur’an seperti dulu karena al-qur’an kami sudah hancur, hanya selebaran-selebaran saja itupun kami temukan di reruntuhan bangunan. Terkadang kami berpikir bahwa kami menyesal tidak memanfaatkan dengan baik hidup kami sebelum ini terjadi, sungguh sangat begitu menyesal, tapi kami kini mengerti mungkin ini adalah peringatan dari-Nya. Aku sudah tidak kuat untuk menceritakan kondisiku dan kondisi saudaraku disini, yang terpenting untukku kini terus mendekatkan diri kepada Allah di setiap detiknya, karena hanya dengan itu aku dan saudaraku disini kuat untuk menghadapi hidup seperti ini, jika kau tahu banyak saudaraku yang gila dan depresi akan kejadian ini, hingga akhirnya mereka bunuh diri yang merupakan sesuatu yang tidak Allah sukai, tapi mereka lakukan karena mereka merasa bahwa mereka sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi, mereka sudah tak memiliki masa depan lagi, hingga akhirnya mereka memilih untuk melakukan hal yang mungkin dianggap bodoh oleh orang-orang yang tidak merasakan hal ini, karena itu aku selalu terus tiada henti berdo’a kepada-Nya karena hanya itu yang bisa kulakukan untuk menguatkan aku dan menguatkan saudara-saudaraku disini. Kini banyak Ibu yang kehilangan anak-anak dan suaminya, begitupun anak-anak yang kehilangan ayah dan ibunya mereka yatim-piatu, begitupun aku yang sudah kehilangan semua keluarga yang sangat aku cintai. Aku belum bisa percaya bahwa ini terjadi, namun inilah yang terjadi, aku hanya yakin dan meyakinkan diriku bahwa ini adalah skenario yang terbaik untuk jalan hidupku dan saudara-saudaraku disini. Aku hampir lupa menceritakan apa penyebabnya kepadamu, ini semua terjadi karena adanya perselisihan dan konflik antar kaum dan adanya permasalahan politik yang aku pun tidak begitu mengerti, namun ya begitulah, coba kau cari tahu mengapa ini terjadi, karena mungkin aku tidak bisa memikirkannya, jangankan memikirkan penyebabnya, memikirkan apa yang harus kulakukan dan menghadapi kondisi seperti ini saja aku tidak sempat, engkau mengerti bukan?, aku hanya berdo’a bahwa jika memang ada orang yang ingin menghancurkan negaraku dan agamaku, aku mohon kepada-Nya untuk membalas sesuai dengan perbuatannya kelak di hari pertanggunggjawaban seluruh manusia kepada-Nya.

Saudaraku yang baik hatinya, aku sungguh iri kepadamu, negaramu yang dalam keadaan aman dan damai, disana engkau dapat dengan baik dan tenang melakukan seluruh aktivitasmu. Engkau bisa belajar dengan baik dan tenang, tidak sepertiku disini ketika belajar hatiku tidak tenang dengan berbagai ancaman. Engkau mungkin masih bisa makan dengan enak, nikmat, dan tenang hingga kenyang juga mudah untuk mendapatkannya, tidak sepertiku disini untuk mendapatkan makanan perlu berjuang saling memperebutkan walau itu hanya satu suap. Engkau masih memiliki Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Keluarga, tidak sepertiku disini yang sudah kehilangan Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan keluarga, bisa mencium dan memeluknya dan mengatakan “Aku sangat mencintai kalian karena Allah” di setiap detiknya. Dan yang paling mebuatku iri adalah ketika engkau dapat beribadah dengan baik dan khusyuk, shalat berjamaah di masjid, membaca al-qur’an dengan baik dan al-qur’anmu bagus dan terjaga. Ah... Namun tiada gunanya aku iri kepadamu, karena itu tidak dapat mengembalikan kehidupanku ke masa dulu yang mungkin sepertimu saat ini. Jangan engkau sia-siakan kehidupanmu saudaraku, teruslah bersyukur. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok, lusa, dan seterusnya dan tidak selamanya kehidupan itu sesuai dengan yang kita pikirkan juga inginkan, terbukti ketika aku tidak pernah memikirkan  bahwa negaraku, Suriah akan menjadi seperti ini sekarang, tapi nyatanya semua ini terjadi, bisa sajakah ini pun terjadi pada dirimu dan saudara-saudaramu di negeramu? Wallahu’alam Bishawwab, hanya Allah yang Maha Tahu.

Saudaraku yang baik hatinya, aku menyempatkan menulis surat untukmu agar suatu waktu jika engkau lupa akan kondisiku, aku bisa mengingatkanmu, aku menyempatkan menulis ini di tempat pengungsianku dengan diiringi suara-suara menakutkan itu, mungkin ada beberapa bercak darah di lembar kertas ini, darah itu adalah darahku dan darah saudaraku, yang merupakan saudaramu juga, karena aku menuliskan surat ini sembari menolong saudara-saudara kita, meski aku tak tahu bagaimana cara mengirimkan surat ini padamu, aku tak tahu apakah surat ini akan sampai padamu atau tidak, aku tak tahu Aku menceritakan ini padamu agar engkau tahu inilah yang terjadi di negaraku, sudah kukatakan padamu setelah membaca surat ini engkau menganggap ini penting atau tidak, itu kuserahkan padamu, namun jika engkau menganggap ini tidak penting, maka aku pikir justeru engkau yang sudah gila. Tidak banyak harapanku aku hanya ingin semuanya berakhir, aku ingin negaraku kembali seperti dulu yang mungkin ini sesuatu yang tidak mungkin namun harapan itu masih ada aku yakin, mungkin engkau bisa berusaha untuk mewujudkan harapanku dan saudara-saudaramu disini? Ah, aku pun tak bisa memaksamu untuk itu, jika memang engkau mau, maka lakukanlah sesuai dengan kemampuanmu, yang terpenting adalah seuntai do’amu untukku dan saudara-saudaramu disini, karena do’amu sangat berharga untuk kami disini. Harapan terbesarku adalah engkau dapat berjuang untuk menegakkan agama kita, Agama Islam dimanapun engkau berada dan bersama-sama dengan saudaramu yang lainnya untuk mewujudkan itu, karena terlalu kecil kemungkinanku untuk itu.

Sahabatku yang baik hatinya, mungkin ketika setelah engkau membaca surat ini engkau akan berusaha mencariku, tak perlu engkau lakukan itu, karena aku akan baik-baik saja dan jika aku memang aku telah tiada, maka aku berharap telah syahid dijalan-Nya, Insyaallah. Karena aku yakin meski aku tak bertemu denganmu di dunia ini, aku yakin bahwa kita akan bertemu di syurga-Nya kelak. Jika engkau menangis setelah membaca surat maka cukuplah engkau menangis sekejap, jangan terlalu lama engkau menangisi apa yang telah aku ceritakan padamu akan kondisi negaraku, karena aku dan saudara-saudaramu disini tak membutuhkan tangisanmu, kami butuh perjuangan dan semangatmu untuk berusaha mewujudkan berbagai macam mimpi kami disini yang tidak bisa kami capai. Jika setelah membaca surat ini engkau mengingat kami, maka teruslah untuk mengingat kami, mengingatku dan saudara-saudaramu disini juga saudara-saudara kita yang lain dimanapun mereka berada, jangan lupakan kami, dan terus do’akan kami.

Saudaraku yang baik hatinya, simpanlah baik-baik surat ini, jika ingin engkau berikan, maka berikanlah kepada mereka yang tidak tahu atau mungkin tidak mau  tahu tentang kami, agar mereka mengetahui bagaimana kondisi kami, walaupun pada akhirnya mereka akan peduli atau tidak. Ceritakan dan ingatkan saudara-saudara kita yang lain bahwa saudara-saudaranya disini sedang dalam kondisi yang sangat-sangat memerlukan bantuan dan perhatian walaupun hanya seuntai do’a dari mereka semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
                                                                                                            Suriah, 1433H

                                                                                                Saudaramu yang Sangat mencintaimu
Tangisku tak terbendung. Kusimpan surat itu dalam kotak milikku, kusimpan isi surat itu dalam hati dan pikirku. Senja itu adalah senja terindah untukku, kurasakan semua makhluk bertasbih kepada Sang Maha Pencipta, Allah Subhanahuwata’ala.
@#$%%$#@

           
Aku terbangun, Subhanallah Walhamdulillah Wa Laa Ilaha Ilallahu Allahu Akbar. Ternyata aku bermimpi, mimpi yang sungguh sangat luar biasa, mimpi yang sangat-sangat berarti untuk hidupku, karena kini aku tahu sesuatu yang hilang dalam pikirku, yaitu saudara-saudaraku dimanapun mereka berada, aku telah lama melupakan mereka, aku hanya memikirkan hidupku dan menikmati apa yang Allah berikan tanpa ingat akan saudara-saudaraku, jangankan memberi sesuatu, mendo’akan ataupun mengingatnya saja aku tak pernah, memang sungguh egois diriku. Tapi aku tahu bahwa kini aku tak boleh melupakan mereka, aku harus selalu mengingat mereka, meski aku tak dapat memberi sesuatu yang dapat mereka rasakan, namun untaian do’a yang terbaik adalah sesuatu yang bisa aku berikan dimanapun aku berada. Aku bergegas untuk berwudhu, hati dan pikirku sudah tak tertahan ingin mencurahkan semua ini kepada-Nya, memohon maaf akan khilafku , merenungkan apa yang telah aku perbuat dan berdo’a untuk saudara-saudaraku. Kini jiwaku telah merasa utuh, kekosongan dalam hatiku telah terisi, diriku merasa harus sangat lebih bersyukur di setiap detik hidupku dengan terus berusaha tetap Istiqamah di jalan-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya.





Sumber FSLDK Baraya