Senin, 18 Juni 2012

Kisah kasih kehidupan # part five

Assalamualaikum wr.wb...

Apakabarnya iman hari ini...??
sudahkah ia berbagi dengan sesama...

         Bersedekah, , apakah saya sudah bersedekah dengan yang lain hari ini...?, sebuah pertanyaan yang harus selalu ega tanyakan setiap hari pada diri ini. Berbagi dengan sesama apa salahnya, kebahagiaan ega kebahagian saudara ega juga dan kebahagiaan saudara seiman adalah kebahagiaan ega juga. Ternyata sifat memberi itu amatlah mahal jika orang itu memiliki sifat pelit dan sombong. Memberi dan bersedekah kepada yang lain jauh lebih tentram dan bahagia dibandingkan menikmati sendirian harta yang dipunyainya. 
        Pernah teman ega curhat, Dya merasakan begitu bahagia ketika memberikan sebuah makanan yang menurut dya itu biasa namun bagi yang jarang menemukan makanan, bahkan setiap harinya kadang bertemu makanan kadang tidak itu merupakan rasa syukur yang luar biasa. Dya berkata sembari dengan wajah sumringah, "ternyata berbagi dengan sesama menimbulkan kebahagiaan yang luar biasa, yang saya dapatkan senyuman dan ucapan terimakasih dari lubuk hati yang tulus. walaupun harta saya berkurang tapi satu kebahagiaan saya bertambah dan tak bisa digambarkan". Harta bisa dicari namun membuat orang merasakan rasa syukur itu jauh lebih sulit untuk dicari.

      Allah SWT berfirman, "Ambilah sedekah (zakat) dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu         
      kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdo'alah untuk mereka. Sesungguhnya, doa 
      kamu itu ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." 
      (QS. At-Taubah: 103)

     "Sesungguhnya sedekah-sedekah (zakat-zakat) itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-   
      orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk 
      (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang 
      sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha 
     Mengetahui lagi Mahabijaksana." (QS. At-Taubah: 60)

Rasulullah SAW dalam haditspun sering menyebut sadaqah dengan makna zakat. "Harta yang kurang dari lima watsaq tidak ada kewajiban untuk membayar sedekah (zakat)". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

     Dulu pernah ega merasa niat baik ega ini dibohongi pihak yang berpura-pura kurang mampu, rasanya ada perasaan marah dan kesel kepada pihak tersebut bahkan sempat juga ega memilih-milih buat memberikan sedekah kepada orang-orang tersebut. Tapi selalu diingatkan memberi kepada seseorang itu dengan niat yang baik dalam hati dan tulus hanya mengharap ridho dari allah, allah swt yang tahu setiap gerak-gerik hambanya kalau hati sudah ada suuzhon maka niat baik itu bisa tercampur dengan niat yang tidak ikhlas. Begitu yang selalu diingatkan dari saudari-saudari ega...







By Mega 

Tidak ada komentar: